TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur BI Pede Pekan Depan Cadangan Devisa Bertambah Jadi US$125 M

Saat ini cadangan devisa US$121,0 miliar

(IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia optimistis cadangan devisa pada pekan depan akan kembali bertambah dari US$ 121,0 miliar menjadi US$125 miliar.

"Cadangan devisa akan meningkat. Di akhir bulan lalu kami sampaikan, cadangan devisa US$ 121 miliar. Insya Allah minggu depan akan mendekati ke angka USD$ 125 miliar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (9/4).

Baca Juga: Gubernur BI Semakin Pede Rupiah Bisa Tembus Rp15.000 di Akhir Tahun

1. Jika settlement pendemic bond selesai cadangan devisa segera bertambah

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Youtube/Bank Indonesia)

Keyakinan Perry tersebut muncul lantaran Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah akan menerbitkan pandemic bond sebesar US$4,3 miliar.

"Jika settlement selesai, cadangan devisa kita akan mendekati angka US$ 125 miliar," ujarnya.

Dia percaya, jumlah cadangan devisa akan semakin bertambah sehingga bisa mendongkrak perekonomian nasional. "Insya Allah ke depan akan terus membaik. Jumlah cadangan devisa akan semakin meningkat ke depan lebih dari cukup bayar impor, utang pemerintah, dan stabilisasi nilai tukar rupiah," tuturnya.

2. Catatan devisa akhir Maret tergerus dari periode Februari

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Dok. Bank Indonesia)

Sebelumnya diberitakan, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2020 tercatat sebesar US$121,0 miliar. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2020 sebesar US$130,4 miliar. 

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

"Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," tulis keterangan Bank Indonesia.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Cadangan Devisa RI Terkuras ke Angka US$121 miliar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya