TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadir di Indonesia, SoyBean Ingin Dorong Industri Berbasis Kedelai

SoyBean Indonesia akan lakukan ekspor ke AS

IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Soy Food and Beverage Network (SoyBean) kini hadir di Inonesia, sejatinya SoyBean Indonesia sudah berdiri sejak Juni lalu. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum SoyBean Indonesia Ahmad Sulaeman.

"Baru berdiri dua bulan lalu, makanya sekarang ini grand launching, ini bergerak untuk mengembangkan dan meningkatkan bisnis pangan yang berasal dari kedelai," ujarnya, di Jakarta, Sabtu (3/8).

Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Kacang Kedelai, Murah Meriah Sejuta Kebaikan

1. SoyBean juga ingin mendukung peningkatan asupan gizi kedelai

IDN Times / Auriga Agustina

Ahmad mengatakan, di sisi lain SoyBean Indonesia ingin mendukung peningkatan asupan dan status gizi masyarakat, termasuk di dalamnya melalui konsumsi produk makanan dan minuman berbasis kedelai. Selain itu SoyBean juga ingin mendukung perbaikan iklim bisnis, mutu, dan keamanan pangan produk berbasis kedelai Indonesia.

"Untuk mencapai tujuan tersebut, SoyBean Indonesia telah menyiapkan berbagai program, mulai dari edukasi untuk konsumen, pembinaan dan pendampingan bagi industri, kegiatan riset dan inovasi serta lainnya," tuturnya.

2. Perlu suplai kedelai dari luar Indonesia

IDN Times / Auriga Agustina

Dia mengatakan produksi kedelai di Indonesia belum dapat mengimbangi kebutuhan konsumsi kedelai yang tinggi. Oleh sebab itu, diperlukan suplai kedelai dari luar Indonesia untuk memenuhi permintaan.

"Kebutuhan kedelai di Indonesia sebagian besar dipenuhi dari Amerika Serikat, impor kedelai sangat membantu pengusaha untuk menjalakan bisnisnya, termasuk bagi industri kecil dan menengah," kata Ahmad.

Pada kesempatan yang sama, Country Director US Soybean Export Council (USSEC) Indonesia Ibnu Edy Wiyono mengatakan, 92 persen konsumsi kedelai Indonesia adalah untuk memproduksi tahu dan tempe. "Kedua produk tersebut adalah makanan tradisional yang memiliki aspek penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia," katanya.

Data BPS tahun 2015, menunjukkan lebih dari 450.000 rumah tangga di Indonesia mendapatkan penghasilan dari produksi tempe dan tahu, "selain itu pada tahun 2017 juga menunjukkan kontribusi signifikan dari produk-produk olahan kedelai tradisional, terhadap asupan gizi rumah tangga Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Kacang Kedelai bagi Kesehatan, Sudah Tahu?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya