TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Umrah, Sekarang Bisa Berinvestasi Lewat Reksa Dana

Target dalam satu bulan ada 1.000 nasabah

IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Bareksa Portal Investasi meluncurkan Bareksa Umrah, kemarin (10/7). Platform ini menjadi yang pertama di Indonesia, dengan layanan simpanan di reksadana untuk membiayai ibadah umrah.

"Bareksa umrah adalah inovasi pertama di Indonesia untuk menabung online di reksa dana, dengan tujuan untuk menjalankan ibadah umrah," kata Rani Sumarni, Chief & Marketing Bareksa di Jakarta, Rabu.

Layanan ini diklaim akan memberikan lima keuntungan, di antaranya aman, halal, terpercaya, dan terpadu.

Baca Juga: Citilink Segera Buka Penerbangan Umrah Semarang-Jeddah Hanya Rp20 Juta

1. Al-Qadri ditunjuk sebagai biro perjalanan

IDN Times/Auriga Agustina

Dalam layanan ini, Bareksa bekerja sama dengan mitra biro perjalanan umrah dan haji, yakni Al-Qadri Umrah & Haji. Bareksa menunjuk Al-Qadri karena dinilai telah berpengalaman mengelola perjalanan haji dan umrah, lantaran Al- Qadri telah mengurus perjalanan haji dan umrah sejak 1976.

"Kami melihat track record atau jejak rekam Al-Qadri adalah biro yang aman, tidak pernah melakukan penipuan," tuturnya.

Ke depan, untuk mencegah atau mengurangi risiko munculnya kasus-kasus penipuan umrah, pihaknnya akan menambah jumlah mitra biro perjalanan umrah.

2. Begini cara investasinya

IDN Times/Auriga Agustina

Untuk berinvestasi dengan tujuan umrah, investor dapat mengakses situs bareksa.com/umrah.

Setelah mengakses situs tersebut, langkah selanjutnya adalah mengatur rencana perjalanan umrah, dan melakukan simulasi pembiayaan ibadah umrah, berdasarkan paket-paket yang tersedia.

Investor juga bisa mengatur sendiri jangka waktu untuk berinvestasi dan berapa biaya per bulan yang harus ditabung.

3. Produk reksa dana pasar uang paling tepat

IDN Times/Auriga Agustina

Menurut Rani, jika investor ingin menjalankan ibadah umrah, maka produk investasi yang tepat ialah reksadana pasar uang syariah. Produk ini disebutnya, telah sesuai syariat Islam, minim risiko, dan dapat memberikan imbal hasil yang lebih stabil.

"Pasar uang lebih minim risiko, nasabah juga bisa mencapai target pelunasan biaya umrah dengan tepat waktu," jelas dia.

Baca Juga: OJK Catat Investor Reksa Dana Meningkat Signifikan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya