Satu Tahun Menjabat, Erick Thohir Dinilai Hanya Fokus ke BUMN Besar
Erick diminta selesaikan juga masalah di BUMN kecil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satu tahun sudah, Erick Thohir menjabat sebagai pucuk pimpinan di Kementerian BUMN. Pada 23 Oktober 2019, Erick dilantik sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Maju dalam pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin.
Pada awal kepemimpinannya, Erick digadang-gadang akan melakukan banyak perubahan termasuk melakukan "bersih-bersih" di kalangan pejabat BUMN. Namun hal itu dinilai Direktur Eksekutif BUMN Institue Achmad Yunus belum cukup.
Dia menilai belum ada kinerja spesial dari Erick dalam mengelola BUMN. Dia mengatakan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan Erick tidak berdampak signifikan. "Seperti pergantian logo, menyeragamkan corporate value BUMN, mengganti direksi-direksi yang 'orang-orang Bu Rini," katanya kepada IDN Times, Jumat (23/10/2020).
Baca Juga: Erick Thohir Masih Buka Peluang untuk Millennials Jadi Direksi BUMN
1. Beberapa kebijakan Erick berikut menjadi soerotan
Dia juga menyayangkan selama satu tahun kepemimpinan Erick, masih banyak "orang-orang titipan politik" yang masih ditunjuk sebagai komisaris atau direksi di beberapa BUMN. Padahal, tema besar Erick adalah "bersih-bersih" BUMN.
Selain itu, dia menilai Erick hanya fokus untuk menata BUMN yang besar saja. "Yang sebenarnya sudah berjalan baik," kata Yunus.
Justru BUMN lain yang butuh penanganan cepat dibiarkan begitu saja dengan berbagai kesulitan bunga pinjaman dan ketidakmampuan bersaing," tambahnya. Dia menyebut sejumlah nama BUMN yang kondisinya kepayahan atau belum dikembangkan tapi belum mendapat perhatian Erick, misalnya Merpati, Iglas, PT Inti, dan Krakatau Steel.
Baca Juga: Genap Setahun Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Banyak Kejutannya!