Sikap Wait and See Investor Jadi Angin Segar di Sektor Properti
Karena pengembang akan fokus ke pembeli rumah pertama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Di tengah tren perlambatan ekonomi global, para investor memilih wait and see untuk menyuntikan modal mereka ke sektor properti.
Kendati begitu, Country Manager Rumah123.com, Maria Herawati Manik, mengatakan langkah tersebut justru akan membawa angin segar untuk sektor properti, lantaran pengembang atau developer bisa lebih fokus kepada masyarakat yang belum pernah membeli hunian (first time home buyer).
"Kalau kita lihat secara pay pasti yang paling besar itu bukan investor, tapi opportunities untuk developer yang masih banyak ditangkap itu first time home buyer. Itu adalah pay yang paling besar sebenarnya. Jadi ini sebenarnya opportunity yang bagus untuk orang yang belum punya rumah," katanya di Jakarta, Rabu (6/11).
1. Suntikan besar dari investor bisa berbahaya
Menurutnya, jika seorang pengembang mendapatkan suntikan dana terlalu banyak dari investor justru bisa berbahaya, karena suatu hari investor dapat mengendalikan harga penjualan properti. Ini bisa merugikan pembeli.
"Investor kalau terus-terusan investasi itu bahaya. Karena pada suatu waktu mereka akan menentukan harga untuk properti," katanya. Kejadian seperti ini sudah terjadi di Hong Kong.
"Karena ini sudah terjadi di Hong Kong. Yang nge-drive harga itu adalah investor dan pada saat mereka mendominasi properti, bagi yang belum punya rumah itu lebih bahaya lagi," ucapnya.
Baca Juga: Siap-Siap Harga Naik, Sekarang Saat yang Tepat Beli Properti