TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Situasi Global Tak Menentu, Harga Emas Terus Merangkak Naik

Jadi penyumbang inflasi

IDN Times/Angelina Nibennia Zega

Jakarta, IDN Times - Meski hingga September 2019 terjadi deflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,37. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, inflasi sebesar 2,2 persen hingga September.

Inflasi tertinggi untuk kelompok sandang sebesar 0,72 persen dan memberi andil 0,05 persen. Inflasi kelompok ini disebabkan oleh kenaikan harga emas yang menjadi pilihan investasi ditengah situasi kondisi global yang kurang kondusif.

"Kenaikan harga emas ini memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,05 persen," kata kepala BPS Suhariyanto, di kantornya, Selasa (1/10).

Baca Juga: Mau Investasi? Yuk, Pelajari Tabungan Emas

1. Kenaikan harga emas tertinggi di Cirebon

Pexels/Michael Steinberg

Ia mengatakan dari 82 kota terdapat 78 kota yang mengalami kenaikan harga emas dan perhiasan. Kenaikan emas tertinggi terjadi di kota Cirebon hingga mencapai 10 persen, "dan kenaikan terendah di Surakarta sebesar 9 persen."

2. Kelompok perumahan, air, listrik gas, dan bahan bakar juga menyumbang inflasi

IDN Times / Auriga Agustina

Tak hanya itu, inflasi juga disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,09 persen dengan memberikan andil 0,02 persen. "Sumbangan dominan andil inflasi tarif sewa rumah andil 0,01 persen," ucapnya.

Baca Juga: Emas Kian Diminati, 70 Persen Investor Didominasi Millennials

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya