TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tunggu Arahan Kemenkes, BUMN Siap Setop Distribusi Chloroquine

Berdasarkan desakan dari WHO yang melarang chloroquine 

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menunjukkan kotak berisi obat Chloroquine yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu (21/3/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Arya Sinulingga mengatakan perusahaan farmasi BUMN akan siap menghentikan distribusi chloroquine (klorokuin) dan hydroxychloroquin (hidroksiklorokuin). 

Hal itu menanggapi permintaan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mendesak Indonesia untuk menangguhkan sementara pemakaian chloroquine dan hydroxychloroquine sebagai obat bagi pasien virus corona.

"Kami ikut Kemenkes karena mereka yang kasih izin obat mana yang bisa dan ga bisa dipake. BUMN tidak akan distribusikan obat-obatan yang dilarang," kata Arya,Rabu (27/5).

Baca Juga: Kontroversi Chloroquine untuk Obat COVID-19 dan Dampak Konsumsinya

1. Obat yang sudah didistribusikan juga bakal ditarik

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menunjukkan kotak berisi obat Chloroquine yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu (21/3/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Selanjutnya, Arya mengatakan perusahaan farmasi pelat merah nantinya juga akan menarik seluruh obat-obatan yang telah didistribusikan kepada perusahaan pelat merah.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan menyediakan chloroquine untuk mengatasi COVID-19. Proses produksinya dilakukan oleh BUMN Kimia Farma.

2. Kimia Farma memiliki 3 juta chloroquine

Antrean warga di Apotek (IDN Times/Umi Kalsum)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa kementeriannya memiliki stok tiga juta obat chloroquine. Obat ini diproduksi oleh PT Kimia Farma sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang farmasi.

"Kalau satu pasien membutuhkan sekitar 50 butir, setidaknya ada 60 ribu pasien yang bisa mendapatkan obat ini. Kalau memang efektif tentunya PT Kimia Farma akan memproduksi kembali,” kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/3).

Tidak hanya obat chloroquine, Kementerian BUMN juga akan memastikan kesiapan obat avigan. Erick mengatakan Kementerian BUMN akan meminta pengadaan obat avigan dari produsen di Jepang melalui Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo.

“Avigan sekarang ini sudah diminta oleh banyak negara untuk mengobati mereka yang terjangkit virus corona,” kata Erick Thohir

Baca Juga: Bukan Chloroquine, Menkes Rekomendasikan Tamiflu untuk Pasien COVID-19

(Penjelasan mengenai obat chloroquine) IDN Times/Reja Gussafyn

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya