TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Utang Luar Negeri April Naik Jadi US$389,3 M, Ini Penyebabnya

ULN pemerintah dan swasta menjadi penyebab utama

IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta,  IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatatkan utang luar negeri (ULN) Indonesia mengalami peningkatan pada akhir April 2019, yakni US$389,3 miliar atau sekitar Rp5,528 triliun, jika mengacu pada kurs Rp14.200.

Berdasarkan keterangan resmi Bank Indonesia, ULN tersebut meningkat secara year on year maupun secara month on month.

1. Peningkatan ULN terutama karena sektor swasta

IDN Times/Auriga Agustina

Meningkatnya ULN tersebut disebabkan transaksi penarikan netto ULN dan pengaruh penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam Rupiah tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar.

"ULN Indonesia pada akhir April 2019 sebesar 389,3 miliar dolar AS ini tumbuh 8,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2019 sebesar 7,9 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan ULN pemerintah melambat di tengah peningkatan ULN yang bersumber dari sektor swasta," kata BI dalam  keterangan resminya, Senin  (17/6).

Peningkatan pertumbuhan ULN terutama bersumber dari ULN sektor swasta, di tengah perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah.

2. ULN Swasta Meningkat 14,45 persen secara year on year

IDN Times/Auriga Agustina

Pertumbuhan ULN swasta mengalami peningkatan, 14,5 persen secara year on year, pada akhir April 2019 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 13,0 persen.

ULN swasta sendiri, didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap atau air panas dan udara (LGA), serta sektor pertambangan, penggalian dengan total pangsa 75,2 persen terhadap total ULN swasta.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp5.410 T. Apa Saja Sih?

3. ULN Pemerintah pada April US$186,7 miliar

IDN Times/Auriga Agustina

Sementara, posisi ULN pemerintah pada April 2019 tercatat sebesar US$186,7 miliar atau tumbuh 3,4 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,6 persen. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman senilai US$ 0,6 miliar.

Baca Juga: Berapa Besar Utang Luar Negeri Indonesia Saat Ini?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya