TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kuartal I 2021, Aset BRI Tetap Tumbuh Positif meski BRIsyariah Dimerger

Total aset BRI mencapai Rp1.411,05 triliun

Gedung BRI. (Dok. BRI)

Jakarta, IDN Times - Penggabungan atau merger BRIsyariah menjadi BSI berpengaruh besar terhadap aset tiga bank pelat merah mulai kuartal I 2021. Namun, meskipun aset BRIsyariah sudah tidak dikonsolidasikan ke BRI setelah merger tiga bank syariah milik Himbara, BRI masih mampu mencatatkan pertumbuhan aset selama tiga bulan pertama tahun ini. 

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa di tengah periode krusial yang penuh tantangan akibat pandemik, BRI terus fokus menjaga pencadangan dan konsisten menciptakan kinerja yang sustain. 

"Sampai Maret 2021, BRI mampu mencatatkan laba Rp6,86 triliun. Aset pun masih tumbuh positif 3,38 persen yoy dengan total aset BRI mencapai Rp1.411,05 triliun. Ini naik dibandingkan kuartal I tahun lalu dengan aset BRI Rp1.358,98 triliun,” ujar Aestika.

Artinya, meskipun aset BRIsyariah sebesar Rp57,9 triliun (per Desember 2020) sudah tidak dikonsolidasikan ke BRI setelah merger tiga bank syariah milik Himbara, BRI masih mampu mencetak pertumbuhan aset positif selama kuartal 1 tahun ini.

Baca Juga: Pertahankan Kinerja Positif, BRI Berhasil Cetak Laba Rp6,8 Triliun

1. BRI berhasil menjaga aset tetap bertumbuh positif hingga Maret 2021

Press Conference Laporan Kinerja Keuangan BRI Triwulan 1 Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (25/5/2021). (Dok. BRI)

Selain itu, BRI juga berhasil menjaga aset tetap bertumbuh positif hingga Maret 2021 kendati perseroan mengalihkan seluruh portofolio dan layanan perbankan di wilayah Aceh kepada BRIsyariah (yang saat ini telah bergabung menjadi BSI) karena penerapan qanun di wilayah tersebut. 

Dalam qanun tersebut, lembaga keuangan di Aceh harus dikonversikan menjadi syariah atau mengoperasionalkan unit syariahnya. Hal ini sejalan dengan komitmen BRI untuk tunduk dan menjalankan ketentuan Peraturan Daerah Qanun No 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS). 

2. Kinerja BRI tumbuh sustain berkat penerapan nilai sosial dan ekonomi

BRI menerjunkan para mantri ke berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan memberikan pendampingan bagi para pelaku wirausaha kecil. (Dok. BRI)

Menurut Aestika, pada kondisi ekonomi yang menantang dan upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional, persaingan bukan soal balapan dari sisi aset, pertumbuhan profit atau faktor-faktor keuangan lainnya, tetapi yang terpenting bagaimana BRI meng-create value kepada stakeholders. 

“Di tengah kondisi yang masih menantang akibat pandemik COVID-19 yang belum berakhir, BRI fokus menjaga konsistensi sustainability kinerja dan menciptakan economic value dan social value untuk seluruh pemangku kepentingan. Kita bukan berkompetisi. Menjadi konservatif pada saat ini adalah pilihan bijak. Bankir harus berpikir jauh, berpikir sustainability. Bagi kami, meng-create value itu jauh lebih penting, memberikan manfaat untuk stakeholders, untuk masyarakat dan lingkungan,” tegasnya.

Penerapan nilai sosial dan ekonomi secara bersamaan membuat kinerja BRI tumbuh sustain. Ini sudah dibuktikan BRI yang sukses menghadirkan layanan keuangan terbaik bagi nasabah kecil dan hingga pelosok daerah, serta di sisi lain terjaga profitabilitasnya.

Di saat bersamaan, penerapan nilai-nilai ini berdampak pada bergeraknya perekonomian masyarakat sehingga berujung pada meningkatnya kesejahteraan, termasuk pelaku UMKM untuk jangka panjang. 

“Kami akan terus mengambil peran jadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi nasional dan menjadi mitra utama pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan dan stimulus untuk mendorong permintaan kredit. Pada situasi saat ini, BRI terus fokus untuk menyelamatkan UMKM, mendukung kebangkitan UMKM nasional agar bertumbuh dan berdaya saing,” ujar Aestika.

Baca Juga: Dukung Industri Kreatif, BRI-NeverTooLavis Kolaborasi Sasar Millennial

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya