TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ciptakan Talenta Digital, BRI Lanjutkan Program Embrio

Karyawan terpilih akan dapatkan pembinaan

Insan BRIlian. (Dok. BRI)

Jakarta, IDN Times - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus mendorong peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya melalui program Embrio. Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo menjelaskan bahwa Embrio menjadi upaya BRI menggali potensi terbaik para Insan BRILian, sebutan akrab bagi karyawan BRI.

Melalui program komprehensif ini, Indra berharap dapat terlahir ide-ide ‘radikal’ dari Insan BRIlian yang dapat menjadi solusi untuk pertumbuhan bisnis BRI. Indra menilai, bukan hanya dari aspek teknologi, kompetensi SDM juga memegang peranan penting dalam menjawab tantangan bisnis di era disrupsi ini. 

“Program ini (Embrio) sangat melengkapi ekosistem inovasi kita, dengan tidak hanya menciptakan ide-ide radikal yang dapat meningkatkan daya saing, tapi juga menumbuhkan budaya berinovasi di BRI dan memperkaya platform kita,” katanya.

Baca Juga: Dukung Program Satu Juta Rumah, BRI Permudah Pengajuan KPR

1. Ada empat tahapan di program Embrio

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo. (Dok. BRI)

Lebih lanjut Indra mengatakan, karyawan terpilih nantinya akan menjalani empat tahapan program Embrio. Tahapan pertama yang dilalui ialah identifikasi inovator. Tahap ini dilakukan dengan menyeleksi minat dan kemampuan karyawan melalui self-assessment questionnaire yang mengukur self-awareness, risk tolerance, kreativitas dan passion tiap karyawan terhadap inovasi, lalu dilanjutkan dengan wawancara oleh manajemen. 

Terdapat delapan kriteria yang dijadikan dasar penilaian, antara lain customer centricity, innovation and creativity, decision making, critical thinking, networking, teamwork, business acumen, dan tolerance for stress. Dari ke delapan kriteria ini, customer centricity dan innovation and creativity menjadi prioritas dalam penilaian.

Setelah melalui tahap identifikasi inovator, tahap selanjutnya adalah pembentukan persona. Di fase ini, karyawan akan diklasifikan ke dalam tiga persona, yakni Product Champion (Hacker), Business Champion (Hustler), dan Customer Champion (Hipster). Nantinya, BRI akan menempatkan tim yang melibatkan setiap persona berbeda sebagai upaya optimalisasi ide produk.

2. Insan BRIlian diberi kesempatan untuk berinovasi

Gedung BRI. (Dok. BRI)

Program ini kemudian dilanjutkan dengan pengembangan dan validasi ide inovasi yang viable secara teknis dan bisnis, namun tetap menyelesaikan permasalahan utama customer.

Proses ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu problem-solution fit dan product-market fit. Dalam proses ini, tim manajemen inovasi BRI memberikan pelatihan sesuai kebutuhan inovator, salah satunya bekerja sama dengan IT BRI untuk menyediakan bimbingan terkait keamanan dan arsitektur, serta penggunaan teknologi eksisting maupun yang sedang berkembang.

Insan BRIlian kemudian ditantang untuk memvalidasi ide inovasi tersebut menjadi sebuah produk yang memiliki nilai bagi BRI. Tim yang berhasil memvalidasi produk akan diberi kesempatan untuk melanjutkan dan mengelola produk inovasi barunya. 

“Diharapkan mereka dapat menanamkan pola pikir dan cara kerja yang lebih inovatif di BRI. Bagi tim yang tidak melanjutkan produk mereka, mereka berkesempatan menjadi “Innovation Champion” di unit kerja asal mereka di mana mereka juga dapat memperkuat budaya berinovasi di BRI,” ujar Indra menambahkan.

Baca Juga: Digitalisasi Semakin Masif, BRI Terapkan Strategi Hybrid Bank

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya