Israel-Hamas Belum Sepakat Gencatan Senjata

Gencatan senjata masih buntu

Jakarta, IDN Times - Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, dilaporkan belum menemukan titik temu terkait rancangan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang saat ini digodok di Kairo, Mesir.

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (6/5/2024), negosiasi terbaru ini berdasarkan dengan pengajuan proposal baru gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS). Salah satu isi proposal tersebut adalah gencatan senjata di Gaza selama 40 hari.

Negosiasi ini dihadiri oleh Hamas, serta Mesir, Qatar dan AS. Sedangkan Israel dikabarkan tak hadir.

1. Hamas tertarik dengan proposal tapi Israel tidak

Israel-Hamas Belum Sepakat Gencatan SenjataLogo Hamas (Shebab News, t.me/ShebabTelegram)

Sementara itu, pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa Hamas bisa saja mempertimbangkan proposal gencatan senjata tersebut. Namun harus ada jaminan bahwa pasukan Israel keluar dari Gaza dan gencatan senjata permanen dilaksanakan.

Terkait hal ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan menolak permintaan Hamas.

“Israel tidak bisa menyetujui permintaan Hamas yang berarti kami menyerah. Kami akan terus bertarung sampai semua target tercapai,” kata Netanyahu.

Baca Juga: Israel Tutup Kantor Media Al-Jazeera, Anggap sebagai Ancaman

2. Isi tuntutan Hamas

Israel-Hamas Belum Sepakat Gencatan Senjatailustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Hamas yang hadir di Mesir, mengakui sudah menerima dan mempelajari proposal gencatan senjata yang utamanya bertujuan untuk menghentikan peperangan di Gaza selama 40 hari dan menukar sandera Israel di Gaza dengan sandera Palestina di Israel.

“Kami menekankan semangat positif kepemimpinan Hamas dalam menangani proposal gencatan senjata yang baru-baru ini kami terima. Kami ke Kairo dengan semangat yang sama untuk mencapai kesepakatan itu,” sebut pernyataan dari Hamas.

“Hamas dan pasukan perlawanan Palestina bertekad untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan rakyat kami untuk penghentian total agresi di Gaza, penarikan pasukan Israel, pemulangan pengungsi, bantuan dan rekonstruksi di Gaza, serta kesepakatan pertukaran tahanan Palestina dengan sandera,” lanjut Hamas.

3. Jumlah korban tewas di Gaza bertambah

Israel-Hamas Belum Sepakat Gencatan SenjataRumah sakit al-Shifa di Gaza yang diserang Israel. (Twitter.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)

Jumlah korban tewas di Gaza karena serangan Israel kini kian bertambah. Dalam data Kementerian Kesehatan Gaza per Minggu, 5 Mei 2024 kemarin, jumlah korban tewas meningkat jadi 34.800 orang.

Sementara jumlah korban terluka juga ikut meningkat menjadi 78.018 orang. Jumlah ini termasuk 29 warga Palestina tewas dan 110 warga yang terluka dalam 24 jam terakhir, akibat serangan Israel.

Baca Juga: Rencana Gencatan Senjata Gaza Sedang Digodok di Mesir

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya