Si Kecil Pemulih Ekonomi Nasional, Ini 5 Fakta Penting UMKM
Seburuk apapun krisisnya, paling tahan banting!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari namanya, UMKM memang memiliki kepanjangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Nmun jangan berpikir kecil dan simpel, malahan UMKM-lah butir emas yang memiliki kontribusi yang sangat besar dan krusial bagi perekonomian kita secara makro.
Sebenarnya, apa itu UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)? Perlu kamu ketahui bahwa UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Apa saja jenisnya? Mulai dari yang mudah ditemukan seperti toko kelontong, tukang potong ayam, gerabah, sablon kaos hingga bisnis jajanan tradisional yang tentunya sudah umum diketahui.
Sebagian besar masyarakat kita, masyarakat Indonesia tentunya erat kehidupannya dengan kegiatan yang dilakukan oleh UMKM. Mulai dari pagi hari hendak memasak, ada warung untuk kebutuhan sehari-hari hingga siang kita mencari minuman dingin, sampai di sore hari kita berkumpul bersama keluarga di warung makan. Hingga kita memesan baju sablon dari marketplace yang terhubung dengan UMKM yang sudah go online.
Pandemi telah berhasil mengubah posisi UMKM yang dulunya bisa kuat kini harus berjuang ekstra untuk tetap bertahan. Pembatasan sosial dan kebijakan untuk meminimalisir Covid membuat UMKM semakin rentan. Makanya, pemerintah lewat Progam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadikan UMKM sebagai salah satu prioritas.
Namun sebelumnya, kita bahas dulu fakta unik mengapa UMKM jadi kekuatan utama dan jadi fokus progam PEN.
1. UMKM berperan besar dalam pemulihan ekonomi saat krisis 1998
Siapapun yang hidup di masa krisis moneter terjadi pasti merasakan beratnya terkena krisis. Ekonomi kacau, mata uang rupiah anjlok hingga tutup, dan bangkrutnya para pelaku usaha. Namun, satu yang menarik adalah UMKM jadi "anak emas" dalam aksi penyelamatan ekonomi Indonesia.
Kajian dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan Bank Indonesia, yang mengutip data Badan Pusat Statistik, mengungkapkan bahwa jumlah pelaku UMKM pasca krisis ekonomi besar di tahun 1997-1998 justru mengalami peningkatan hingga mampu menyerap 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai tahun 2012.
Ada sebuah pertanyaan, mengapa pelaku UMKM bisa bertahan dengan tegar? Pelaku UMKM itu relatif mampu bertahan dibandingkan perusahaan besar karena mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata uang asing.
Baca Juga: 6 Langkah Mudah Menjadi UMKM Go Online, Bantu Pulihkan Ekonomi
Baca Juga: 5 Cara Millennial Bantu Pemulihan Ekonomi Indonesia, Apa Saja?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.