TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masa Pandemi, 5 Hal Ini Bisa Mahasiswa Lakukan buat Majukan UMKM 

Wahai kalian yang rindu kemenangan, bantu UMKM yuk!

Panel diskusi dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Mendikbud Nadiem Makarim di Kompas CEO Forum (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi yang sangat parah pada tahun 1997-1998. Krisis yang menjadi bencana nasional ini merupakan imbas dari krisis keuangan di Thailand. Akibatnya, nilai rupiah mengalami depresiasi hingga berdampak pada inflasi yang meningkat drastis. Pelaku usaha banyak yang bangkrut dan terjadi chaos selama krisis terjadi. 

Namun, ada satu kenyataan menarik yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Tumbuh dan kuatnya ekonomi Indonesia kala itu banyak di dukung oleh ekonomi kerakyatan atau mudah kita kenal dengan UMKM. Hal tersebut menujukkan bahwa UMKM khususnya usaha kecil memiliki kekuatan yang besar, mampu menjadi penopang dan menjadi alat stabilitas dalam pemulihan perekonomian pada saat terjadi krisis. 

Keadaan ini terjadi lagi, namun dengan situasi yang masih bisa di kontrol namun cukup memberikan efek "sakit" bagi pelaku UMKM Indonesia yaitu pandemi COVID-19. Tentunya ini menjadi tantangan berat bagi UMKM yang cukip terpukul akibat kegiatan pembatasan demi pemutusan penyebaran Covid.

Pandemi mereda, namun pemulihan ekonomi menjadi tantangan tersendiri. Berbagai lini masyarakat harus turut andil dalam mengambil langkah. Salah satunya adalah mahasiswa, golongan masyarakat yang kreatif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Lalu, bagaimana caranya?

1. Mencintai produk dalam negeri

ilustrasi ciri khas motif pakaian Indonesia (Pexels.com/IhsanAdityawarman)

"Cintailah produk-produk Indonesia" adalah ungkapan yang cukup sering dan familiar di dengar. Namun, apakah realisasinya demikian?

Mahasiswa yang notabene adalah Generasi Z adalah generasi yang dekat dan akrab dengan teknologi. Infomedia yang mudah diakses meningkatkan pengetahuan akan berbagai produk-produk asing yang secara tidak langsung adalah saingannya produk UMKM Indonesia. 

Sadar akan mencintai produk dalam negeri adalah hal pertama untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi. Kita harus percaya dan yakin bahwa produk Indonesia itu bagus dan tentunya unik. Bahkan, mungkin masih banyak yang tidak tahu produk UMKM Indonesia sudah go-international  tanpa kita tahu apa nama mereknya.

Baca Juga: Kisah Menarik Dua UMKM Kuliner Surabaya yang Lahir di Masa Pandemik

2. Kenalkan marketplace, membuat akun media sosial, dan promosikan di media sosialmu

ilustrasi aplikasi Instagram yang cukup kuat dalam mendukung pemasaran produk UMKM (Pexels.com/freestocksorg)

Internet adalah kekuatan yang sangat besar, khususnya dalam mengenalkan produk. Dan Generasi Z tumbuh dan paham akan hal ini. Saat ini Kominfo sejak tahun 2016 sudah menginisiasi gerakan UMKM Go Online. Kominfo terus berupaya mensinergikan marketplace untuk bekerja bersama-sama membantu UMKM hingga 8 juta UMKM.

Nah, sebagai mahasiswa, apalagi dari kelompok studi ekonomi ataupun teknologi harus menjadi tantangan untuk membantu proses transformasi UMKM ke sektor ekonomi baru yaitu teknologi. 

Mengenalkan, memberitahu, hingga membantu mendaftarkan akun media sosial mereka adalah hal mudah yang bisa dilakukan. Sebab, banyak pelaku UMKM yang mengira itu tidak aman ataupun lama. Nah, inilah yang mahasiswa lakukan. Memberikan pemahaman kepada mereka. Kamu bisa mendaftarkan ke marketplace, membuat akun media sosial, hingga kamu sendiri mempromosikan di akun media sosialmu. 

3. Kenalkan mereka dengan pembayaran digital

ilustrasi metode QR code untuk memudahkan transaksi (Pexels.com/RODNAEProductions)

E-money sudah menjadi hal umum dalam bertransaksi di dalam dunia internet. Apalagi di masa pandemi ini, perkembangan pembayaran digital semakin cepat.

Survei terbaru Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mencatat kenaikan penggunaan e-money atau uang elektronik di UMKM sejak 2016. CORE mencatat rata-rata kenaikan per tahun mencapai 132 persen.

Angka di atas menjadi bukti bahwa perilaku masyarakat yang terus berusaha akrab dengan teknologi dan pelaku usaha harus bisa beradaptasi. Walaupun begitu, para pelaku UMKM masih saja banyak yang kesulitan untuk melakukan sistem yang lebih cepat ini. Maka, mahasiswa adalah salah satu pelopor dalam mengenalkannya.

4. Adakan workshop, seminar, ataupun pelatihan tentang UMKM

ilustrasi kegiatan webinar (Pexels.com/AnnaShvets)

Mustahil jikalau mahasiswa tidak pernah ikut terlibat dalam sebuah kepanitiaan. Baik itu di organisasi, volunteering, ataupun kegiatan internal mahasiswa lainnya.

Nah, kesempatan besar bagi mahasiswa adalah coba memberikan edukasi langsung dari para ahlinya untuk memberikan pengalaman dengan mengadakan seminar tentang UMKM.

Kominfo memiliki tiga level kecakapan digital untuk percepatan UMKM online, yaitu basic digital skills, intermediate digital skills, dan advance digital skills. Hal inilah yang bisa dijadikan bahan pembahasan untuk mendukung kemampuan teknis dan kognitif pelaku UMKM Indonesia. 

Baca Juga: Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, OJK Dorong Sustainable Finance 

Verified Writer

Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya