TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

SDM dan Modal Jadi Batu Sandungan UMKM di Indonesia

Masih banyak yang harus dibenahi

IDN Times/Daffa Maududy Fitranaarda

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi UKM Teten Masduki, membicarakan perihal perkembangan UMKM di Indonesia, Rabu (8/1/2020) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan.

Teten menjelaskan bahwa Kemenkop UKM akan bekerja sama untuk mengembangkan berbagai macam produk ataupun jasa UMKM dan koperasi lokal dengan beberapa program yang strategis. Ini dilakukan agar pengusaha UMKM mampu menghasilkan produk yang dapat menyaingi produk-produk impor dari luar negeri.

"Nanti kita siapkan standarisasi produknya, kalau bisa kita siapkan standarisasi produk internasional," ujar Kemenkop UKM.

Ia menambahkan, di dalam negeri pun, produk-produk UMKM itu bersaing dengan produk asing. Karenanya Kemenkop UKM akan berusaha meningkatkan daya saing produk UMKM agar mampu bersaing di dalam negeri terlebih dahulu, sebelum akhirnya mampu bersaing secara internasional, meski masih ada hambatan yang masih perlu di benahi.

Baca Juga: Dorong UMKM Go Global, BRI Gelar UMKM Export BRILian Preneur 2019

1. Masih ada pengusaha UMKM yang kekurangan modal

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Pengusaha UMKM, khususnya kecil dan mikro, masih perlu bantuan modal dalam perkembangan usahanya. Dalam hal ini, tersedia bantuan pembiayaan berupa KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan Pembiayaan UMi (Ultra Mikro).

Untuk bantuan KUR, pengusaha diberikan pinjaman paling banyak Rp25 juta, yang kemudian akan meningkat menjadi Rp50 juta.

Dan juga direncanakan ada pengadaan pembiayaan non-kredit berupa leasing permesinan bagi UMKM yang menggunakan mesin khusus dalam pembuatan produk atau jasanya.

2. Masih banyak pengusaha UMKM mengalami kekurangan SDM

IDN Times/Daffa Maududy Fitranaarda

Teten memamaparkan, SDM sangat penting dalam perkembangan suatu usaha UMKM. Karena suatu usaha UMKM akan sulit berkembang tanpa SDM yang cukup.

Misalnya saja, apabila ada pesanan terhadap suatu produk UMKM dalam jumlah banyak, dan UMKM tersebut tidak siap dalam segi SDM, maka pesanan tersebut secara otomatis akan ditolak, karena UMKM tersebut belum mampu melayani pesanan dengan jumlah di luar kemampuan SDM-nya.

Baca Juga: Ambisius! RI Mau Kalahkan Kontribusi Ekspor UMKM Korea hingga Jepang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya