TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riset Toffin: Tren Minum Kopi Dorong Prospek Bisnis Kedai Kopi Cerah

Toffin Indonesia melakukan riset terhadap bisnis kedai kopi

Paparan riset industri kedai kopi 2020 oleh Toffin Indonesia (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Meningkatnya jumlah kedai kopi di Indonesia dalam tiga tahun terakhir membuat bisnis kedai kopi di Indonesia terus berkembang menjadi emerging business.

Menurut hasil riset yang dilakukan Toffin Indonesia bekerja sama dengan Majalah MIX MarComm SWA Group, kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 1000.

Baca Juga: Master Kopi Beri Saran agar Millennial Sukses Membangun Bisnis Kopi

1. Jumlah konsumsi domestik kopi yang meningkat dan gerai kopi yang semakin banyak

Paparan riset industri kedai kopi 2020 oleh Toffin Indonesia (Dok. Istimewa)

Dari segi bisnis, peningkatan juga terus terjadi terhadap penjualan produk Ready to Drink (RTD) Coffee. Menurut data Euromonitor, pada 2013, retail sales volume RTD Coffee Indonesia hanya sekitar 50 juta liter. Pada 2018, angka itu meningkat menjadi hampir 120 juta liter.

Global Agricultural Information Network mengeluarkan Data Tahunan Konsumsi Kopi Indonesia 2019 yang menunjukkan proyeksi konsumsi domestik pada 2019/2020 mencapai 294 ton atau meningkat sekitar 13,9 persen dibandingkan konsumsi pada 2018/2019 yang mencapai 258.000 ton.

2. Riset ini dilakukan untuk memberikan referensi yang relevan bagi para pebisnis kedai kopi

Paparan riset industri kedai kopi 2020 oleh Toffin Indonesia (Dok. Istimewa)

Vice President Sales and Marketing Toffin Indonesia Nicky Kusuma menuturkan bahwa selama ini, belum ada riset atau penelitian tentang industri kedai kopi di Indonesia. Dia berharap riset ini menjadi panduan bagi pelaku bisnis kedai kopi di Indonesia.

"Kami sangat bangga bisa menjadi pihak pertama yang merilis riset ini, bekerja sama dengan SWA Media Group, dan semoga riset ini memberikan rekomendasi serta referensi yang relevan bagi para pebisnis kedai kopi," ucap Nicky.

Head Of Marketing Toffin, Ario Fajar menambahkan bahwa riset ini sangat penting karena bisa menjadi landasan bagi pelaku atau calon pebisnis kedai kopi untuk membangun dan mengembangkan usahanya.

"Toffin mendukung para pelaku usaha kedai kopi di Indonesia dengan riset ini, agar bisnis mereka bisa bertahan dan berkompetisi. Para pelaku bisnis perlu tahu apa yang sedang tren, bagaimana peta persaingannya, seperti apa proyeksi bisnis ke depannya," ucap Ario.

Riset tersebut menemukan sejumlah hal yaitu:

  1. Kebiasaan (budaya) nongkrong sambil ngopi. 
  2. Meningkatnya daya beli konsumen, tumbuhnya kelas menengah, dan harga RTD Coffee di  kedai modern yang lebih terjangkau.
  3. Dominasi populasi anak muda Indonesia (Generasi Y dan Z) yang menciptakan gaya hidup baru dalam mengonsumsi kopi.
  4. Kehadiran media sosial yang memudahkan pebisnis kedai kopi melakukan aktivitas marketing dan promosi.
  5. Kehadiran platform ride hailing (Grabfood dan Gofood) yang memudahkan proses penjualan.
  6. Rendahnya entries barriers dalam bisnis kopi yang ditunjang dengan ketersediaan pasokan bahan baku, peralatan (mesin kopi), dan sumber daya untuk membangun bisnis kedai kopi.
  7. Margin bisnis kedai kopi yang relatif cukup tinggi. 

Baca Juga: Lewat Semangat Kesetaraan, Bisnis Kopi Kito Rato Menuai Untung Besar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya