Krisis Lapangan Kerja, Ribuan Warga India Lamar Pekerjaan ke Israel
Israel kekurangan tenaga kerja sejak perang di Gaza meletus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ribuan warga India melamar pekerjaan di bidang konstruksi di Israel di tengah perang yang berkecamuk di Gaza. Israel telah mengalami kekurangan tenaga kerja yang cukup parah setelah puluhan ribu pekerja Palestina dilarang menyeberang ke negara tersebut akibat perang.
Pusat perekrutan khusus telah didirikan di negara bagian Haryana dan Uttar Pradesh di India utara. Para pelamar datang dari berbagai negara bagian, termasuk Bihar, Rajasthan, Madhya Pradesh, dan Punjab.
Bagi orang-orang seperti Ranjeet Kumar, kesempatan kerja di Israel terlalu bagus untuk dilewatkan. Pria berusia 31 tahun itu tidak pernah mendapatkan penghasilan lebih dari 700 rupee (sekitar Rp132 ribu) per hari, meski ia memiliki dua gelar sarjana dan telah lulus tes untuk bekerja sebagai mekanik diesel.
Namun di Israel, ia dapat dibayar sekitar 137 ribu rupee (sekitar Rp26 juta) per bulan, ditambah dengan akomodasi dan tunjangan kesehatan.
"Tidak ada pekerjaan yang menjanjikan di sini. Harga-harga naik. Saya tidak stabil secara finansial bahkan setelah lulus sembilan tahun lalu," kata Kumar.
Nand Lal, pelamar lainnya, mengatakan bahwa banyaknya jumlah orang yang mendaftar disebabkan oleh besarnya gaji yang ditawarkan.
“Saya telah mendaftar di Departemen Tenaga Kerja dan menerima panggilan untuk wawancara. Masyarakat sadar akan perang yang sedang berlangsung, namun alasan utama ketertarikan mereka adalah gaji," ujarnya.
Baca Juga: Deretan Perusahaan yang PHK Karyawan di Awal 2024
1. Lebih dari 40 ribu warga India diharapkan dapat mengisi posisi di sektor keperawatan dan konstruksi
Tahun lalu, Israel dan India menandatangani perjanjian yang mengizinkan lebih dari 40 ribu orang India bekerja di sektor keperawatan dan konstruksi. Upaya perekrutan serupa juga dilakukan di China, Sri Lanka, dan Moldova.
Perekrutan di India dimulai pada 23 Januari, dengan tim Israel yang beranggotakan 15 orang mengadakan tes keterampilan di Institut Pelatihan Industri di Lucknow, ibu kota Uttar Pradesh. Para pejabat berharap lima ribu posisi dapat terisi.
“Para pekerja diseleksi di empat bidang, bidang plesteran, pembengkokan batangan, tukang kayu, dan pemasangan bata,” kata Raj Kumar Yadav, kepala lembaga tersebut, dikutip The National.
Ia menambahkan bahwa sudah ada sekitar 2.400 orang yang mendaftar, dan hampir 1.700 orang telah terpilih.
“Pelamar mendaftar melalui Departemen Tenaga Kerja, dan kami menyediakan tempat untuk uji keterampilan."
Menteri Tenaga Kerja Uttar Pradesh Anil Rajbhar mengatakan bahwa upaya tersebut merupakan peluang besar bagi para pekerja India dan akan membantu memperdalam hubungan antara kedua negara.
Editor’s picks
“Pekerja mempunyai peran penting dalam membangun negara dan memperkuat perekonomian… siapa pun yang terpilih harus berangkat ke Israel dengan semangat penuh dan bekerja keras serta penuh dedikasi,” kata Rajbhar.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.