BBM Subsidi Sulit di Wilayah Tambang, Nicke: Seperti Garemin Air Laut
Kerap terjadi penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina mengakui jika subsidi BBM yang diperuntukkan di wilayah-wilayah pertambangan seringkali tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak cukupnya BBM bersubsidi kepada masyarakat imbas banyak truk-truk tambang yang ikut menikmati BBM bersubsidi.
"Kalau berdasarkan pantauan yang saya lakukan dengan Menteri ESDM memang di daerah-daerah tambang itu kayak garemin air laut soal subsidi BBM itu. Ditambah berapapun (BBM) tidak akan cukup," kata Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kamis (9/6/2022).
Baca Juga: Dewas KPK: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Gak Kooperatif!
Baca Juga: Arti Kode SPBU Pertamina, 31, 34, dan 54, Gak Semua Milik Pertamina!
1. Banyak truk tambang nikmati BBM bersubsidi
Dikatakan Nicke, musabab tidak terpenuhinya BBM bersubsidi yang diperuntukkan kepada masyarakat imbas dari terjadi penyelewengan penggunaan BBM yang bersubsidi. Alhasil, masyarakat kesulitan mengakses BBM bersubsidi khususnya solar di sejumlah SPBU.
"Truk-truk tambang batu bara itu tidak berhak mendapatkan soal subsidi. Termasuk truk-truk pengangkut crude palm oil (CPO). Yang terjadi adalah pelanggaran ya. Truk yang diperbolehkan untuk mengakses BBM bersubsidi kan roda enam ya. Rodanya sih enam tapi kan dimensinya ditambah alias over dimensions over length (ODOL)," ujar Nicke.
Baca Juga: Dewas KPK Panggil Dirut Pertamina Nicke Widyawati soal Lili Pintauli