TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dulang Cuan saat Harga Minyak Tinggi, Shell Fokus Ciptakan Nol Karbon

Shell fokus ciptakan bisnis ramah lingkungan di 2050

Chief Economist Shell plc, Malika Ishwaran, saat jumpa pers dengan jurnalis di Jakarta, Selasa (28/6/2022). (IDN Times/Hafit Yudi Suprobo)

Jakarta, IDN Times - Harga minyak dunia tidak dipungkiri membuat Shell mendulang cuan. Profit yang didapatkan di tengah tingginya harga minyak dunia digunakan oleh perusahaan untuk mengejar target nol emisi karbon.

"Tingginya harga minyak dunia tentunya berdampak terhadap pendapatan perusahaan yang lebih baik. Tapi kan tentunya pertanyaan tidak berhenti hanya sampai di situ saja. Kita kan punya target nol emisi karbon ya di tahun 2050," kata Chief Economist Shell plc, Malika Ishwaran, saat jumpa pers dengan jurnalis di Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga: Shell Jual Bisnis SPBU di Rusia ke Lukoil

1. Pendapatan digunakan untuk beralih ke bisnis yang lebih ramah lingkungan

Chief Economist Shell plc, Malika Ishwaran, saat jumpa pers dengan jurnalis di Jakarta, Selasa (28/6/2022). (IDN Times/Hafit Yudi Suprobo)

Dikatakan Malika, laba yang didapatkan di tengah kenaikan harga minyak dunia digunakan oleh Shell untuk mempercepat peralihan dari bisnis yang konvensioal ke bisnis yang ramah lingkungan.

"Kita sekarang tidak hanya fokus terhadap investasi di bisnis bahan bakar fosil. Tapi, kita juga punya fokus untuk mengembangkan bisnis yang mampu mendukung terciptanya nol karbon emisi di tahun 2030, 2035, dan 2050," ucap Malika.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dunia Tinggi, Efisiensi Pertamina Capai USD2,2 M

2. Sebanyak 200 negara sepakati perjanjian iklim baru

ilustrasi Bumi (freepik.com/rawpixel.com)

Kenaikan harga minyak dinilai oleh Shell membuat bisnis lebih mudah dalam berinvestasi menuju ke aspek yang lebih ramah lingkungan atau energi alternatif yang lebih berkelanjutan.

"Sebagaimana diketahui, berdasarkan Conference of the Parties (COP26), 200 negara telah menyepakati perjanjian iklim baru, diantaranya meningkatkan komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan juga aturan pasar karbon dalam rangka mengurangi dan mencegah pemanasan global," kata Malika. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya