TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakistan Dapat Tambahan US$1,2 Miliar dari IMF untuk Atasi Krisis

Total bantuan IMF untuk Pakistan sebesar 7 miliar dolar AS

Para perempuan dan anak-anak berbelanja dari sebuah kios di sebuah pasar, setelah Pakistan melonggarkan "lockdown" saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terus berlanjut, di Karachi, Pakistan, Senin (11/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Akhtar Soomro

Jakarta, IDN Times - Otoritas Pakistan menyatakan telah mencapai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait dana pinjaman tambahan senilai 1,2 miliar dolar AS. Kesepakatan itu akan membuat total dana yang diperuntukkan bagi Pakistan mencapai 7 miliar dolar AS.

Dilansir Al Jazeera pada Kamis (14/7/2022), IMF juga akan mempertimbangkan perpanjangan fasilitas pinjaman kepada Pakistan hingga akhir Juni 2023 mendatang. 

Baca Juga: Bantuan IMF Belum Cair, Pakistan Terancam Bangkrut Susul Sri Lanka

Baca Juga: Bantuan IMF Belum Cair, Pakistan Terancam Bangkrut Susul Sri Lanka

1. Pakistan butuh 41 miliar dolar AS dalam 12 bulan ke depan untuk bertahan

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) dan Mantan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde - ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

Pakistan membutuhkan setidaknya 41 miliar dolar AS dalam 12 bulan ke depan untuk membayar utang dan mendanai impor karena cadangan devisa menyusut ke tingkat yang hanya dapat menutupi kurang dari dua bulan impor.

Untuk memenangkan kesepakatan IMF, Pakistan telah menaikkan tarif listrik dan menaikkan hampir dua kali lipat harga pompa diesel selama dua bulan terakhir bahkan ketika inflasi telah meningkat ke level tertinggi selama 13 tahun.

Baca Juga: IMF Wanti-wanti Soal Potensi Resesi Global di Tahun 2023

2. Dana bantuan 1,2 miliar dolar AS diharapkan cair Agustus mendatang

Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Lebih lanjut, pencairan dana bantuan senilai 1,2 miliar dolar AS juga diharapkan cair pada bulan Agustus mendatang setelah manajemen IMF memberikan persetujuan akhir.

Sebagai informasi, Pakistan juga tengah dilanda krisis ekonomi seperti yang dialami oleh sejumlah negara lainnya seperti Sri Lanka dan Argentina. Rupee Pakistan, obligasi dolar dan saham naik karena investor menyambut prospek bailout atau dana talangan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya