TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8,9 Juta Kursi Penumpang Tersedia Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Maskapai juga telah mengajukan extra flight

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B. Pramesti. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam penerbangan tetap terjaga, menjelang periode perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Salah satunya dengan melakukan Pemantauan Posko Nataru yang tersebar di 38 Bandar Udarayang melayani penerbangan domestik dan 7 Bandar Udara yang melayani penerbangan luar negeri.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan secara nasional, pada periode Nataru 2019-2020, ketersediaan tempat duduk sebanyak 8,9 juta baik untuk rute domestik maupun internasional dengan rute penerbangan sejumlah 494 rute. 

"Dengan prediksi jumlah penumpang berangkat pada periode Nataru mencapai 5,3 juta penumpang maka masih tercukupi kapasitas tempat duduk yang disediakan" kata Polana di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (9/12). 

Baca Juga: Puncak Arus Mudik Nataru 20-21 Desember, Arus Balik 1-2 Januari

1. Beberapa maskapai ajukan penambahan penerbangan ke beberapa rute utama

ilustrasi pesawat Garuda (IDN Times/Mela Hapsari)

Lebih lanjut Polana mengungkapkan, beberapa permohonan juga telah diajukan maskapai untuk penambahan penerbangan (extra flight), baik untuk rute dalam negeri maupun luar negeri. Update hingga hari ini (9/12) pada pukul 08.30 WIB ada sebanyak 222 penerbangan penambahan rute penerbangan antara lain: CGK-DPS, CGK -TJQ, CGK - SUB, KNO - SIN, DPS - ICN, CGK-KUL, DPS - KUL. 

"Jumlah armada yang disiagakan oleh Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) sebanyak 495 unit. Kami berharap selama Nataru, On Time Performance bisa mencapai diatas OTP 80 persen," kata Polana.

2. Langkah-langkah Ditjen Perhubungan Udara dalam sektor keselamatan dan keamanan penerbangan

IDN Times/M.Idris

Adapun langkah-langkah Ditjen Hubud dalam menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan diantaranya :

- Melaksanakan ramp inspection, baik armada, personil, sarana dan prasarana, serta prosedur;

- Mempersiapkan penambahan jam operasi bandara;

- Menggunakan type pesawat lebih besar untuk penambahan kapastitas;

- Penghentian sementara pekerjaan sisi udara yang dapat berpotensi mengganggu kelancaran kegiatan penerbangan;

- Antisipasi pelayanan dalam kondisi Kahar

- Optimalisasi penggunaan slot time.

Baca Juga: Kemenhub Prediksi Penumpang Pesawat Malah Turun Saat Nataru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya