Ada COVID-19, BI Proyeksikan Ekonomi Dunia Cuma Tumbuh 2,5 Persen
Virus corona membuat ketidakpastian global semakin tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penyebaran cepat COVID-19 ke banyak negara di luar Tiongkok memberikan tekanan pada perekonomian dunia. Menurut data worldmeters.info, hingga 18 Maret, COVID-19 telah menyebar ke 176 negara, tidak hanya di kawasan Asia, tetapi juga ke Eropa dan Amerika.
Perkembangan ini menyebabkan ketidakpastian yang sangat tinggi dan menurunkan kinerja pasar keuangan global, menekan banyak mata uang dunia, serta memicu pembalikan modal kepada aset keuangan yang dianggap aman.
Prospek pertumbuhan ekonomi dunia juga menurun akibat terganggunya rantai penawaran global, menurunnya permintaan dunia, dan melemahnya keyakinan pelaku ekonomi. Data Februari 2020 menunjukkan berbagai indikator dini global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI), serta konsumsi dan produksi listrik menurun tajam.
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2020 kami revisi ke bawah menjadi 2,5 persen dari proyeksi semula 3 persen dan lebih rendah dari 2019," ujarnya dalam video conference di Jakarta, Kamis (19/3).
Baca Juga: Virus Corona Diprediksi Sebabkan Perekonomian Global Tertekan
1. Pasca-berakhirnya wabah virus corona, ekonomi global diperkirakan bakal menanjak
BI memperkirakan perbaikan perekonomian global bakal terjadi usai wabah virus corona berakhir. Pada 2021, pertumbuhan ekonominya diproyeksikan melejit, "menjadi 3,7 persen lebih tinggi dair perkiraan sebelumnya 3,4 persen," tutur Perry.
Ia tak memungkiri jika virus corona memberi dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Perry berharap wabah ini cepat berakhir dan aktifitas perekonomian kembali berjalan baik.
"Tidak dapat dimungkiri COVID-19 memberi tangatnagn bagi indonesia dalam menjaga stabilitas makro dan keuangan serta menorong PE domestik," tambahnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Imbas Corona, Ini Kerugian Ekonomi Negara ASEAN dalam Tiga Skenario