TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bandara YIA Kulonprogo Ditargetkan Rampung Akhir 2019

Lebaran tahun depan diharapkan bisa diresmikan

Dok. Kementerian Perhubungan

Yogyakarta, IDN Times - Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo ditargetkan rampung pada Desember 2019. Bandara ini juga akan terkoneksi dengan semua moda baik transportasi darat, kereta, dan tol.

"Bandara ini akan diselesaikan Desember 2019 kemudian dihubungkan dengan kereta yang ditargetkan selesai 2020, sehingga Lebaran tahun depan sudah bisa operasi 100 persen," kata Presiden Jokowi dalam keterangannya, Jumat (30/8).

Baca Juga: Wow, Kulon Progo Sumbang Investasi lebih dari Rp1 Triliun!

1. Bandara YIA bisa didarati pesawat berbadan besar

IDN Times/Hana Adi Perdana

Selain itu, Jokowi mengatakan jika bandara YIA memiliki kualitas landasan yang besar dan baik. Sehingga hal itu membuat bandara bisa didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777.

"Bandara ini sangat besar, luasnya 219 ribu meter persegi, bisa menampung 20 juta penumpang per tahun. Jauh lebih besar dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta yang menampung 1,8 juta penumpang per tahun," tuturnya.

Sebagai informasi, Bandara YIA memiliki luas lahan 583,80 ha. Luas terminal penumpang bandara 219.000 m2 serta mampu menampung hingga 20 juta penumpang/tahun. Ukuran runway 3250m2 x 45 m dan mampu memuat parkir 22 pesawat narrow body / 11 pesawat wide body.

2. Perbanyak akses penerbangan untuk luar negeri

Dok. Kementerian Perhubungan

Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan, slot penerbangan akan diberikan porsi yang lebih besar untuk penerbangan luar negeri. Melalui upaya ini, diharapkan makin banyak turis yang datang ke Indonesia, khususnya ke Yogyakarta dan sekitarnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut mendampingi Presiden mengatakan, Pemerintah memiliki beberapa rencana untuk mendukung konektivitas Bandara Internasional Yogyakarta, khususnya dalam rangka mendukung pariwisata.

"Pertama rencana memperlebar jalan dan menjadikannya jalan provinsi dari dan menuju ke Borobudur dan sekitarnya. Kedua, O-Bahn, yaitu bus 2 rangkaian yang sangat fleksibel yang bisa crossing jalan jika melewati daerah macet dan elevated. Selanjutnya, bus otonom yang guided, bahkan bisa dijalankan tanpa pengemudi," jelas dia.

Baca Juga: 2 Bandara Ini Siap Dukung Pengembangan Calon Ibu Kota Baru  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya