Bertemu Edhy Prabowo, Erick Thohir Siap Menggabungkan 2 BUMN Perikanan
Semula hak merger ada di tangan Sri Mulyani sebagai menkeu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Menteri Perikanan Edhy Prabowo. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas beberapa hal, salah satunya terkait rencana merger dua BUMN Perikanan, Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Persero).
Hal itu diungkapkan langsung Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Miftah Nur Sabri dalam unggahan akun instagramnya.
"Koordinasi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri BUMN Erick Thohir di meja makan sebelum pulang koordinasi antar dua kementerian bisa dilaksanakan," tulis Miftah seperti dikutip IDN Times, Jumat (13/12).
Dalam unggahannya, Miftah menyebut bahwa saat ini Menteri Erick Thohir memiliki hak merger terhadap tiga BUMN di bawah koordinasi KKP, yakni Perum Perindo, PT Perinus dan PT Garam (Persero). Sebelumnya, hak merger ada di tangan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Lantaran sudah memiliki hak merger, Miftah menyebut Erick Thohir bakal mempertimbangkan peleburan BUMN tersebut. Bahkan, Miftah menegaskan bahwa Edhy Prabowo bakal mendukung rencana tersebut lewat kebijakannya.
"Dengan itu (hak merger) Bang Erick memiliki kewenangan penuh melebur perusahaan BUMN jika dianggap perlu. Sepertinya hal ini akan dilakukan oleh beliau pada BUMN Perikanan. Dan untuk kebijakan terobosan tersebut MKP siap bekerjasama penuh. Menyambut abad kolaborasi. The age of collaboration," ungkap Miftah.
Baca Juga: Erick Thohir Larang Jajaran Direksi Kritik BUMN Lewat Media
1. Erick Thohir konfirmasi rencana merger BUMN Perikanan
Menanggapi unggahan Miftah, Erick Thohir membenarkan soal pertemuannya dengan Edhy Prabowo. Dia mengakui bahwa dirinya tengah mengkaji peleburan dua BUMN di bawah koordinasi KKP, yakni Perum Perindo dan PT Perinus (Persero). Sementara itu, PT Garam (Persero) tidak bisa dilebur lantaran memiliki bisnis yang berbeda.
"Masih under review. Kalau yang garam tidak bisa di merger dengan Perindo dan Perinus karena bisnisnya beda. Tapi kalau Perindo dan Perinus dimungkinkan," kata Erick kepada IDN Times.
Rencana mantan bos Inter Milan itu untuk melebur Perum Perindo dan Perinus menjadi salah satu bentuk gebrakan pembenahan yang dilakukan Erick dan jajarannya atas pengelolaan perusahaan BUMN di Tanah Air.
Sebelumnya, Erick telah memecat lima direksi yang terlibat dalam skandal penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat baru Garuda jenis Airbus A330-900 Neo. Erick juga berencana 'membongkar' bisnis hotel yang dilakukan beberapa perusahaan BUMN non-hotel.
"Tapi tahu enggak, ada 85 hotel dimiliki BUMN? Pertamina dan lain-lain. Lalu PT PANN Multifinance (Persero) punya hotel di Bandung besar. Apakah menguntungkan? 'Iya pak itu bantu kami bayar gaji-gaji'," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga belum lama ini.
Bahkan, BUMN disebut banyak memiliki bisnis logistik yang notabene merupakan bisnis inti dari PT Pos Indonesia (Persero). "Perkebunan ada, Pelindo, Garuda. Semua ada logistik. Ada 30-an punya logistik," ungkap Arya.
Baca Juga: Erick Thohir Batalkan Mimpi Rini Soemarno Buat Super Holding