Bye-bye Dolar AS! Rupiah Lebih Pilih Gandeng Baht
Kedua negara akan bertransaksi menggunakan rupiah dan baht
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bái láew ná ká (ไปแล้วนะค่ะ) dalam bahasa Thailand, yang berarti selamat tinggal, menjadi kalimat yang tepat disampaikan kepada dolar Amerika Serikat (AS). Sebab, Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand (BOT) pada hari ini (21/12/2020), menyepakati penguatan kerangka kerja sama Local Currency Settlement (LCS) antara kedua negara.
Kerja sama yang sejatinya sudah diimplementasikan sejak 2 Januari 2018 kini diperkuat. Penguatan kerangka kerja sama LCS antara BI dan BOT meliputi perluasan underlying ke investasi langsung dari sebelumnya hanya untuk perdagangan, serta pelonggaran aturan transaksi valas antara lain terkait pemberian relaksasi penyiapan dokumen transaksi.
"Inisiatif ini menunjukkan komitmen yang berkelanjutan dari BI dan BOT dalam mendorong penggunaan mata uang lokal antara kedua negara. Penguatan kerangka LCS dalam penggunaan rupiah-baht mulai berlaku efektif sejak 21 Desember 2020," bunyi keterangan resmi Bank Indonesia, Senin (21/12/2020).
Baca Juga: Tips Sukses dari Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Apa Saja Ya?
1. Thailand dan Indonesia sepakat dorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan
Penguatan kerangka tersebut sejalan dengan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh BI dan BOT pada 23 Desember 2016.
Strategi penguatan kerangka kerja sama LCS merupakan bagian dari upaya bersama kedua bank sentral dalam mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas untuk memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan dan investasi langsung antara Indonesia dan Thailand.
Baca Juga: 6 Seri Rupiah Tidak Laku Lagi di 2021, Cek Batas Waktu Penukarannya!