TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dorong Industri Manufaktur, Kemenperin Kawal Investasi Taiwan

Pertemuan kedua negara telah dilakukan

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah membuka pintu kepada para investor yang ingin masuk ke Indonesia untuk menumbuhkan industri manufaktur. Hal ini guna memperkuat struktur industri di dalam negeri, mulai dari sektor hulu sampai hilir, sehingga akan mendongkrak daya saing. 

“Oleh karena itu, Bapak Presiden Joko Widodo menekankan kepada kami untuk mendorong hilirisasi industri di Tanah Air, karena akan berdampak luas terhadap perekonomian nasional seperti peningkatan lapangan kerja,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (21/12).

1. Menperin Agus lakukan pertemuan dengan investor Taiwan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. IDN Times/Hana Adi Perdana

Agus baru-baru ini sempat melakukan pertemuan dengan sejumlah investor dari Taiwan, antara lain Litemax Electronics Inc, perusahaan yang memproduksi alat komunikasi digital. Selain itu, perusahaan Taiwan Sugar Corporation serta CPC Corporation selaku perusahaan minyak dan gas alam. 

Agus menyebutkan, peluang kolaborasi antara pelaku industri Indonesia dengan Taiwan masih cukup prospektif. Potensi ini dinilai dapat menguntungkan untuk menumbuhkan perekonomian. Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian turut mengawal sejumlah investasi di sektor manufaktur yang akan masuk dari Taiwan agar bisa cepat terealisasi.

“Kami mendapat laporan bahwa dalam beberapa tahun terakhir sudah banyak misi bisnis dari Taiwan yang datang ke Indonesia. Kami meyakini bahwa misi bisnis ini dan kisah sukses dari perusahaan-perusahaan yang sudah berinvestasi di Indonesia dapat menjadi gerbang untuk meningkatnya investasi ke Indonesia,” paparnya.

2. Taiwan 15 besar investor asing

ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

Kemenperin mencatat, Taiwan berada pada peringkat ke-15 dengan total realisasi US$926,9 juta atau berkontribusi sebesar 0,7 persen dari seluruh realisasi penanaman modal asing (PMA) pada lima tahun terakhir. Capaian tersebut, kata Agus, perlu terus ditingkatkan, mengingat adanya peluang relokasi industri di tengah situasi perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. 

Agus menegaskan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan penyederhanaan terhadap regulasi. Langkah strategis ini dengan mengajak DPR untuk menerbitkan Omnibus Law yang meliputi Undang-undang Cipta Lapangan Kerja dan Undang-undang Pemberdayaan UMKM.

“Masing-masing undang-undang tersebut akan menjadi Omnibus law, yaitu satu undang-undang yang sekaligus merevisi beberapa undang-undang yang sudah ada sebelumnya, bahkan hingga puluhan undang-undang,” jelasnya. 

Baca Juga: RI Fokus Promosikan Sawit hingga Manufaktur di Hannover Messe 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya