TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

India Larang Ekspor Beras, Indonesia dan Filipina Bakal Terdampak

India juga memungut pajak ekspor 20 persen

Ilustrasi beras. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah India kembali mengeluarkan kebijakan protektif. Kali ini, mereka memutuskan untuk melarang ekspor beras pecah. Sebelumnya, kebijakan larangan ekspor telah diberlakukan untuk komoditas gula dan gandum.

Selain melarang ekspor beras pecah, India juga memungut pajak ekspor 20 persen pada sejumlah varietas mulai 9 September lalu. Keputusan tersebut dilakukan sebagai langkah pengendalian harga beras domestik.

Baca Juga: India Larang Ekspor Gandum, Perusahaan Agthia Minta Bantuan ke UEA 

Baca Juga: India Larang Ekspor Gandum, Berapa yang Diimpor Indonesia?

1. Indonesia dan Filipina bakal terdampak

Ilustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Dilansir dari CNBC, Rabu (21/9/2022), perusahaan konsultan asal Jepang, Nomura, memperkirakan jika dampak larangan ekspor ini terhadap Asia tidak akan merata. Menurut mereka, Indonesia dan Filipina dinilai paling rentan terdampak.

"Dampak larangan ekspor beras oleh India akan dirasakan oleh negara yang mengimpor dari India secara langsung dan seluruh importir beras secara tidak langsung karena dampaknya pada harga beras global," terang Kepala Ekonom Nomura Sonal Varma.

2. India berkontribusi sekitar 40 persen pengiriman beras secara global

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

India merupakan salah satu eksportir beras terbesar. Negeri Bollywoord menyumbang sekitar 40 persen dari pengiriman beras global, mengekspor ke lebih dari 150 negara.

Pada 2021, ekspor beras India mencapai 21,5 juta ton. Berdasarkan laporan Reuters, angka tersebut lebih besar dari total pengiriman empat eksportir beras terbesar di bawah India, yakni Thailand, Vietnam, Pakistan dan Amerika Serikat.

 

Baca Juga: India Setop Bantu Sri Lanka Usai Dapat Jaminan Dana IMF Akan Cair

3. Produksi beras India terus mengalami penurunan

ANTARA FOTO/Aji Styawan

Besarnya nilai ekspor India tak sejalan dengan jumlah produksi beras dalam negeri yang turun 5,6 persen hingga 2 September 2022, akibat curah hujan yang di bawah rata-rata.

Negara-negara bagian India penghasil beras besar seperti Benggala Barat, Bihar dan Uttar Pradesh menerima curah hujan 30 persen hingga 40 persem lebih sedikit. Meskipun curah hujan meningkat menjelang akhir Agustus. "Semakin terlambat penaburan [beras], semakin besar risiko bahwa hasil panen akan semakin rendah,” kata Varma.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya