TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Investasi Miras Dinilai Bukan Solusi Menggenjot Sektor Pariwisata

Pariwisata RI tak bergantung pada miras

Ilustrasi Labuan Bajo (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah mengeluarkan aturan yang melegalkan investasi minuman keras (miras) di Indonesia. Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua jadi empat provinsi yang diperbolehkan untuk mendapatkan investasi miras di Indonesia.

Aturan itu tertuang dalam Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. Beleid tersebut merupakan turunan UU Cipta Kerja.

Dibebaskannya investasi miras dinilai akan berdampak positif pada pergerakan pariwisata Dalam negeri. Benarkah demikian?

Baca Juga: Ironi Miras: Direm Cukai, Diloloskan Perpres

1. Pariwisata Indonesia tidak bergantung pada minuman beralkohol

Miras(IDN Times/Debbie Sutrisno)

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengatakan bahwa pariwisata di Indonesia tidak bergantung pada ketersediaan minuman beralkohol. Menurutnya, para wisatawan, khususnya mancanegara, datang ke Indonesia untuk menikmati keindahan alam bumi pariwisata serta keanekaragaman budayanya.

"Mereka (wisatawan) nggak tergantung dari minuman beralkohol. Datang ke Indonesia untuk melihat keindahan alam kita. termasuk sebagaian budaya kita seperti di Bali , Lombok. Jadi bukan satu-satunya. Jadi hanya fasilitas aja keberadaan (minuman beralkohol) itu," kata Tauhid kepada IDN Times, Senin (1/3/2021).

Baca Juga: Viral! Warganet Kompak Tolak Investasi Miras

2. Investasi miras tidak beri pengaruh besar ke pariwisata andalan Indonesia

Ilustrasi (IDN Times/Daruwaskita)

Senada, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyebut bahwa investasi miras tidak akan berpengaruh besar terhadap sektor pariwisata andalan Indonesia. Sebab, Indonesia punya banyak hal lainnya yang bisa menarik minat wisatawan.

"Saya rasa pariwisata di Bali yang pendorong utamanya bukan karena ada investasi miras ataut tidak, tapi ada banyak aspek-aspek fundamental lain yang mempengaruhi berkembangnya pariwisata atau mendorong wisatawan ke Bali. Jadi bukan faktor kunci," ucap dia.

Baca Juga: Ini Poin Penting Perpres Investasi Miras yang Sedang Jadi Polemik 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya