TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memperkuat Fondasi Industrialisasi untuk Mencapai Visi Indonesia 2045

Industrialisasi kunci penting transformasi ekonomi

Ilustrasi industri. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus mendorong transformasi ekonomi guna menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berkualitas. Hal itu juga sejalan dengan cita-cita pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia 2045.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendapat mandat dari Presiden Jokowi untuk menyusun visi Indonesia 2045.

Pencapaian visi Indonesia 2045 dibangun dengan empat pilar pembangunan, yaitu Pembangunan Manusia serta penguasaaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, serta Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.

Masing-masing pilar berisi bidang-bidang pembangunan, dari pendidikan hingga politik luar negeri, yang harus dibangun dan dipercepat hingga 2045 untuk mewujudkan visi Indonesia 2045.

Secara keseluruhan, visi Indonesia 2045 adalah mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi, ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan salah satu dari lima ekuatan ekonomi terbesar dunia, pemerataan yang berkeadilan di semua bidang pembangunan, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dan demokratis.

Melalui industrialisasi, pemerintah ingin melakukan transformasi ekonomi guna memantapkan fondasi untuk mewujudkan visi Indonesia 2045.

Baca Juga: Gubernur NTB: Tanpa Industrialisasi, Kita Miskin Selamanya!

Baca Juga: Bappenas Bertekad Hapus Kemiskinan Ekstrem di RI Pada 2024   

1. Kementerian PPN/Bappenas jaring pemikiran dan strategi untuk transformasi ekonomi lewat IDF 2022

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas memberikan sambutannya dalam IDF 2022. (tangkapan layar YouTube Bappenas RI)

Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas tentu tidak bisa sendirian dalam mewujudkan visi Indonesia 2045. Perlu kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan agar cita-cita tersebut bisa terealisasi.

Melalui gelaran Indonesia Development Forum (IDF) 2022 pada 20-21 November 2022, Kementerian PPN/Bappenas berupaya menjaring pemikiran dan strategi dari berbagai kelompok kepentingan seperti akademisi, praktisi dan perwakilan kementerian/lembaga (K/L) untuk transformasi ekonomi Indonesia menuju negara maju.

"Bahwa yang kita inginkan, kumpulan dari semua yang hadir adalah bagaimana caranya kita bisa menyelenggarkaan transformasi ekonomi dalam mewujudkan visi 2045," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam Acara Puncak Indonesia Development Forum 2022: Pemerintah Mendengar, dikutip dari YouTube Bappenas RI, Selasa (20/12/2022).

IDF merupakan kegiatan yang rutin digelar oleh Kementerian PPN/Bappenas sejak 2017. Pada 2022 ini, IDF mengusung tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation”.

Suharso menyampaikan, Indonesia ingin lolos dari middle income trap, menuju high income country. Apalagi, Indonesia sudah terjebak selama 29 tahun sebagai middle income country.

Oleh sebab itu, Indonesia perlu melakukan transformasi ekonomi. Salah satunya dengan industrialisasi.

"Dalam pengalaman sejarah negara maju, senantiasa industrialisasi menjadi prime mover untuk melakukan transformasi ekonomi. Kita ingin segera graduasi dari middle income masuk di high income," ungkap dia.

Lebih lanjut, Suharso menyampaikan bahwa paradigma baru dalam industrialisasi perlu dikenalkan yaitu kompleksitas ekonomi dan keterkaitan produk. Semakin tinggi kompleksitas ekonomi suatu negara maka peluang untuk melakukan transformasi akan semakin besar.

"Berdasarkan pengalaman, semakin tinggi kompleksitas ekonomi sebuah negara maka peluang dia untuk melakukan transformasi ekonomi cukup besar," ucap dia.

Baca Juga: EBT dan Transformasi Industri, Kunci RI Menuju Negara Maju 2045

2. Transformasi ekonomi melalui industrialisasi harus didukung riset dan inovasi ke permintaan pasar

Indonesia Development Forum 2022. (tangkapan layar/YouTube Bappenas RI)

Transformasi ekonomi yang dilakukan melalui industrialisasi tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa didukung dengan riset dan inovasi serta adaptif terhadap permintaan pasar seperti:

  1. Industri yang mengikuti perubahan gaya hidup; sustainable, smart, dan functional.
  2. Industri yang menerapkan ekonomi sirkular.
  3. Industri yang memenuhi gaya hidup sehat, khususnya makanan dan minuman.
  4. Industri yang mengantisipasi Twin Transition; transisi digital dan transisi hijau.
  5. Serta antisipasi terhadap Revoulusi Industri 5.0 dan 6.0.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan 7 paradigma baru industrialisasi untuk mendukung transformasi ekonomi melalui industrialisasi, yakni:

  1. Digitalisasi dalam "Making Indonesia 4.0".
  2. Renewable Energy melalui sumber daya energi baru seperti Hydrogen, Solar Cell, dan sebagainya.
  3. Hilirisasi dengan memaksimalkan sumber daya alam untuk nilai tambah industri nasional.
  4. Green Industry untuk mengoptimalkan input energi bersih nasional.
  5. Memperkuat supply chain atau rantai pasok. Termasuk memperkuat pendalaman industri nasional dan juga ekosistem.
  6. Memperluas pasar industri di luar Jawa.
  7. Kesiapan dari Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap industri itu sendiri.

Menperin mengapresiasi penyelenggaraan IDF 2022 untuk menjaring ide dan gagasan dari stakeholders untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk nasional.

"Kemenperin mengapresiasi seluruh stakeholder dari IDF yang diprakarsai Kementerian PPN untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk nasional melalui paradigma baru industrialisasi," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya