TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menhub Ungkap Tantangan Pengembangan SDM di Indonesia

Perlu dukungan semua pihak

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. ANTARA/HO-BKIP Kemenhub

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mendorong kolaborasi tiga pihak yaitu pemerintah, perguruan tinggi, serta industri, dalam upaya mencetak banyak sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia.

“Kita harus menyiapkan SDM yang berkualitas sehingga Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan dan mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain,” ujar Menhub dikutip keterangan tertulisnya, Minggu (9/10/2022). 

Baca Juga: Indonesia Negara ASEAN Pertama Punya Kereta Cepat, Ini Kata Menhub

Baca Juga: Menhub: Terminal VVIP Halim Siap Sambut Tamu Negara G20

1. Masih banyak PR untuk membangun SDM unggul di Indonesia

Pekerja tempat hiburan unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (21/7/2020) (IDN Times/Aryodamar)

Menhub mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki dalam membangun SDM unggul di Indonesia. Berdasarkan data nilai Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2021, Indonesia menempati peringkat 80 dari 134 negara. 

Salah satu faktor penyebab masih rendahnya peringkat daya saing SDM Indonesia yaitu ketidaksesuaian antara keterampilan dari pendidikan dengan kebutuhan industri. 

“Keterampilan saja tidak cukup, harus diikuti link and match atau kesesuaian dengan kebutuhan industri, sehingga serapan SDM menjadi optimal,” tutur Menhub.

2. Pelajaran terkait digitalisasi hingga IoT perlu disertakan

pexels.com/MockupEditor.com

Saat ini, lanjut Menhub Budi, pasar telah memasuki industri 4.0, sehingga pada sistem pengajaran dan pelatihan harus terdapat pelajaran yang membahas digitalisasi, internet of things, e-commerce, dan lain sebagainya. 

Selain itu, Menhub juga menekankan pentingnya mengasah soft skill. "Seperti berpikir kritis, kreativitas, kemampuan koordinasi, kontrol emosi, negosiasi, dan sebagainya," paparnya.

Baca Juga: Survei Kemenhub: PNS dan Pekerja BUMN Banyak yang Sampingan Jadi Ojol

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya