Menuju Babak Akhir Tragedi Jatuhnya Lion Air JT610
Sudah hampir satu tahun sejak kejadian tersebut.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Masih ingat dalam benak, pesawat Lion Air JT-610 jenis 737-8 MAX tujjuan Pangkal Pinang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018. Sebanyak 189 orang menjadi korban dalam insiden naas ini. Proses investigasi terus dilakukan sejak kejadian tersebut.
Kini, sudah hampir setahun proses investigasi dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tragedi jatuhnya Lion Air JT-610 PK-LQP menuju babak akhir. Hari ini (25/10), KNKT bakal memberikan keterangan laporan akhir kecelakaan JT-610.
"Dalam rangka menyampaikan investigasi dan penelitian kecelakaan pesawat udara Boeing 737-8 MAX registrasi PK-LQP yang dioperasikan PT Lion Mentari Airline di Perairan Tanjung Karawang pada tanggal 29 Oktober 2018, dengan hormat kami sampaikan bahwa KNKT akan mengadakan kegiatan media release laporan akhir kecelakaan JT-610," bunyi undangan konferensi pers yang dikutip IDN Times, Kamis (24/10).
Baca Juga: Puluhan Juta Data Penumpang Lion Air Group Bocor, Ini Klarifikasinya
1. Kronologi singkat hilangnya JT-610
Pesawat Lion Air JT-610 melakukan take off dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB. Hanya berselang 11 menit, pesat langsung lost of contact dari radar. Catatan terakhir menyebutkan pesawat hilang kontak saat berada di ketinggian 2.500 feet.
Pukul 06.50 WIB, Basarnas menerima laporan air traffic control bahwa JT-610 hilang kontak. Setelah dikonfirmasi, Basarnas langsung mengirim tim ke lokasi kejadian.
Pada pukul 12.00 WIB, tim penyelam melakukan penyelaman di LKP. Namun upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Satu jam berselang, tim lapangan (Capt KN224) menemukan potongan tubuh di sekitar LKP. Serpihan itu kemudian dibawa menuju posko.
Pada pukul 13.45 WIB, tim penyelam Basarnas kembalik melakukan pencarian. Syukur, 15 menit berselang KRI Tenggiri menyerahkan penemuan serpihan pesawat ke KN Basudewa.
Tidak lama setelah itu, atau tepatnya pada pukul 15.22, tim pencari menemukan potongan tangan orang ddewasa. Pada pukul 17.00 WIB, Basarnas memastikan melakukan pencarian selama 24 jam. Saat itu, serpihan ekor pesawat telah ditemukan, namun badan pesawatnya belum ditemukan.
Pukul 20.00 WIB, pencarian korban dihentikan lantaran jarak pandang yang terbatas. Pada esok harinya, (30/10), 26 kantong jenazah sudah dikirim ke DVI Mabes Polri. Sementara, 35 kapal dikerahkan. Hingga Selasa sore, badan pesawat belum ditemukan. Area pencarian diperluas dari 5 mil laut menjadi 10 mil laut.
Baca Juga: KNKT: Lion Air Sudah Alami Kerusakan Sejak Penerbangan Sebelumnya
Baca Juga: KNKT Ungkap Dugaan Soal Lemahnya Sinyal Ping CVR Lion Air JT 610