TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Produsen Rokok Elektrik RELX Kaji Peluang Bangun Pabrik di Indonesia

Masih butuh kajian yang panjang

Ilustrasi industri. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pesatnya perkembangan rokok elektrik di Indonesia membuat pengusaha optimistis bisnis tersebut bakal tumbuh. Melihat potensi tersebut, General Manager RELX Indonesia, Yudhistira Eka Saputra mengatakan, pihaknya tengah mengkaji peluang untuk membangun pabriknya di Indonesia.

“Sebagai perusahaan global, tentu kami ingin membangun pabrik di banyak negara. Apalagi pasar Indonesia sangatlah besar, tetapi ini butuh kajian yang panjang sambil melihat perkembangan regulasi,” ujarnya dikutip Sabtu (5/11/2022).

Baca Juga: Sambut Investor Masuk, Kemenperin Siapkan SNI Produk Rokok Elektrik

Baca Juga: Industri Vape di Bandung Sumbang Pemasukan Negara hingga Rp98 Miliar

1. Pengusaha dukung upaya pemerintah permudah SNI untuk rokok elektrik

IDN Times/Galih Persiana

Yudisthira menyampaikan, pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah yang tengah menyusun Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk hasil tembakau termasuk rokok elektrik.

“Kami berharap agar ke depannya bisa dipermudah untuk mendapatkan SNI, sehingga industri bisa tumbuh lebih besar lagi di Indonesia,” kata dia.

2. Kemenperin siapkan aturan terkait SNI rokok elektrik

IDN Times/Haikal Adithya

Sementara itu, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Edy Sutopo mengatakan pihaknya masih menyiapkan pengaturan serta pengembangan terkait dengan mutu produk sesuai SNI yang terus mengikuti perkembangan teknologi, konsumen, dan regulasi.

“Pemerintah juga mendorong riset dan pengembangan untuk industri rokok elektrik yang masih baru sehingga produk yang dihasilkan bisa sesuai standar konsumen dan memiliki dampak lebih kecil terhadap
kesehatan,” papar Edy.

 

Baca Juga: Mengapa Gen Z di Kota Besar Lebih Suka Rokok Elektrik?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya