RI dalam Bayang-bayang Resesi, Ekonom: Pelonggaran PSBB Prematur
PSBB transisi dinilai akan memperlambat pemulihan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ekonomi Indonesia dalam bayang-bayang resesi. Pemicunya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi minus sepanjang tahun 2020. Sebagian kalangan menyebut negara bisa dikatakan mengalami resesi ketika pertumbuhan PDB sudah negatif dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih.
Namun resesi bisa saja terjadi terjadi sebelum laporan PDB triwulan dirilis.
"Resesi itu ketika dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi menurun. Yang ditakutkan ini masuk fase krisis di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif full year 2020," kata Ekonom Bhima Yudhistira kepada IDN Times, Rabu (17/6).
Baca Juga: Pengamat Unpad: PSBB dan Lockdown Hampir Sama, Bedanya PSBB Lebih Soft
1. Pelonggaran PSBB melalui new normal berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi
Bhima mengatakan, pelonggaran PSBB dengan new normal berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi. Menurutnya, PSBB transisi yang dilakukan saat ini terlalu prematur.
"Kekhawatiran adanya gelombang kedua jadi concern utama saat ini khususnya di Indonesia dimana jumlah kasus positif mencapai lebih dari 1.000 orang tiap harinya," ucapnya.
Baca Juga: Resesi Ekonomi Global Mengancam, Ini Dampak Buruknya ke Indonesia