TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani Buka Suara Soal Penyelundupan Harley Davidson Pakai Garuda

Aksi penyelundupan dinilai bakal terus ada

Menteri Keuangan Sri Mulyani. IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Pesawat baru Garuda Indonesia berjenis A300-900 Neo diduga digunakan untuk menyelundupkan barang impor berupa motor Harley Davidson dan dua buah Sepeda Brompton. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, modus-modus penyelundupan tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Jastip (jasa titip) misalnya, modus dari penghindaran bea masuk dilakukan dengan cara memisahkan barang yang akan dibawa ke Indonesia dengan orang yang berbeda-beda.

"Kita memahami modus-modus selundupan itu terjadi dengan berbagai cara, kalau kemrin bicara jastip dia melakukan splitting jadi satu komoditas dipecah-pecah kecil-kecil kemudian dikirim melalui berbagai penumpang," ujarnya di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (3/12).

Baca Juga: Sri Mulyani Bakal Bekukan Dana untuk Desa Hantu

1. Tingkatkan kerja sama untuk menekan aksi penyelundupan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sri Mulyani mengatakan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi aksi penyelundupan dengan cara melakukan kerja sama dengan negara lain, salah satunya Singapura. Diharapkan kerja sama antara Bea Cukai Indonesia dan Singapura bisa semakin menekan aksi-aksi penyelundupan.

"Kemarin waktu saya ke sana dengan Menkeunya juga akan terus meningkatkan MoU kerja sama Bea Cukai Indonesia dengan Singapura Sehingga data yang keluar dari Singapura yang masuk ke kita lebih konsisten. Ini penting untuk valuasi ekspor impor. Ini juga menekan ruang penyelundupan," jelas Sri Mulyani.

2. Aksi penyelundupan makin canggih, Sri Mulyani bakal tingkatkan penanganan intelijen Bea Cukai

IDN Times/Istimewa

Kendati telah diperketat, lanjut Sri Mulyani, dirinya tak memungkir bila aksi penyelundupan akan terus ada. "Tapi kalaupun melakukan ini selalu aja ada percobaan untuk lakukan penyelundupan karena ya memang pekerjaan mereka menyelundup. Jadi mereka akan melakukan (penyelundupan)," ujarnya.

Untuk itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini bakal meningkatkan kemampuan penanganan terhadap intelijen di Kementerian Keuangan. Jika dibiarkan, maka hanya akan semakin memperlebar ruang penyelundupan.

"Jadi ya kita akan terus memperbaiki penanganan intelijen kita. Pajak dan bea cukai bersama-sama juga kadang-kadang menangani dari pajak dan bea cukai atau dua-duanya secara sekaligus," kata dia.

Baca Juga: Rokok Ilegal dan Pornografi Paling Banyak Ditindak Bea Cukai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya