TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Usah Khawatir Gagal Panen, Ternak Lele Kini Bisa Diasuransikan

Asuransi Jasindo juga melindungi peternak udang

pixabay

Jakarta, IDN Times – Asuransi Jasindo bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta AAUI meluncurkan produk Asuransi Usaha Budidaya Udang Komersial dan Asuransi Perikanan Bagi Pembudidaya Ikan Kecil (APPIK) komoditas ikan lele. Melalui upaya tersebut, diharapkan peternak lele dan udang bisa terlindungi.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Sahata Tobing mengatakan perlindungan terhadap peternak dinilai penting dalam mendorong kemajuan sektor kelautan dan perikanan.

Baca Juga: Kenaikan Harga Ayam di Peternak Tidak Pengaruhi Harga di Pasaran

1. Besaran premi

Pixabay/Steve Buissinne

Sahata mengatakan besaran premi untuk perlindungan peternak lele dan udang berbeda-beda. Premi untuk peternak lele misalnya, ditetapkan sebesar Rp135 ribu per 200m2/tahun. 

"Sedangkan nilai perlindungannya Rp4,5 juta jika terdapat gagal panen persiklus budidaya," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/8).

Menurut dia, jaminan perlindungan tersebut dilakukan agar bisa memastikan keberlanjutan para peternak. 

"Sebab, biasanya para peternak lele atau udang jika mengalami gagal panen akan mengalami kesulitan mencari modal untuk membeli bibit di siklus budidaya berikutnya," tuturnya.

2. Berikan akses pinjaman dan modal ke pembudidaya

IDN Times/Istimewa

Selain itu, Sahata bersama Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK, Ihsanuddin dan Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebijakto telah melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Konsorsium APPIK dan AUBU dengan Perikanan dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Penandatanganan itu merupakan bentuk kesepakatan terkait akses pinjaman dan modal. 

"Diharapkan pada tahun 2020, Skema kerja sama tersebut bisa memperluas jangkauan pemasaran produk asuransi tidak hanya yang disubsidi oleh APBN tetapi memberikan literasi dan meningkatkan inklusi masyarakat pembudidaya," kata dia.

Sementara itu, Slamet Soebijakto mengatakan, industri asuransi mulai banyak melirik sektor perikanan. Ke depannya, diharapkan semakin banyak asuransi yang masuk ke sektor perikanan.

"Dengan adanya Konsorsium menunjukkan bahwa banyak perusahaan asuransi yang berminat ikut berperan dalam dunia perikanan, khususnya perikanan budidaya mungkin merupakan hal yang sangat baru bagi dunia asuransi," ucapnya.

Baca Juga: PDB Sektor Hortikultura dan Peternakan Meningkat Tajam

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya