Terdampak Banjir, Potensi Kerugian Transaksi Ritel Capai Rp960 Miliar
Kerugian belum termasuk materi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Banjir yang menimpa sejumlah kawasan pada Kamis hingga Jumat (3/1), perlahan-lahan telah surut. Seluruh aktivitas masyarakat maupun bisnis kembali berjalan normal.
Namun, banjir parah yang melanda kawasan Jabodetabek dan Banten masih membekas bagi pengusaha ritel. Ada 300 toko ritel yang terdampak akibat banjir tersebut.
"Anggota ada 300 toko yang terdampak banjir di 170 titik banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Utara, Timur, Barat, Selatan. Nah ini kondisinya angka-angka kerugian tentu belum bisa didapatkan karena ada beberapa toko tutup dan beberapa daerah yang masih tergenang," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey kepada IDN Times, Sabtu (4/1).
1. Potensi kerugian transaksi yang hilang akibat banjir mencapai Rp960 miliar
Meski belum mendapat hitungan pasti, namun pihaknya memperkirakan potensi kerugian transaksi yang hilang selama bencana banjir adalah sebesar Rp960 miliar. Hitung-hitungan itu didapat dengan menghitung nilai transaksi rata-rata kepala keluarga (KK) dikalikan dengan jumlah toko ritel yang tutup dan KK yang diungsikan.
"Anggaplah itu per kelapa keluarga transaksinya Rp100 ribu, kemudian catatan BPBD DKI Jakarta itu ada 32 ribu kepala keluarga yang harus dievakuasi. Jadi kalau 300 toko kali Rp100 ribu dikali dengan 32 ribu KK, itu berarti potensi transaksi yang hilang atau potensi kerugian transaksi Rp960 miliar atau hampir Rp1 triliun," jelas Roy.
Baca Juga: Sektor Ritel 2020 Masih Bisa Bertahan, Tapi Pertumbuhannya Rendah
Baca Juga: Sektor Ritel Penuh Tantangan, Hero Kembangkan Bisnis IKEA dan Guardian