TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Angela Tanoesodibjo: GeNose Bisa Bantu Pulihkan Sektor Pariwisata

Tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen

Mesin GeNose. Dok. Humas Pemprov Jateng

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 menghantam seluruh perekonomian negara, Hal itu berimbas pada lesunya banyak kegiatan usaha. Salah satu yang terdampak paling parah ada sektor pariwisata.

Di Indonesia misalnya, terjadi penuruan yang cukup signifikan pada sektor pariwisata dibanding 2019. Wisatawan mancanegara mengalami penurunan sekitar 74,67 persen di 2020. Penurunan tersebut juga terjadi pada jumlah wisatawan nusantara sebesar 29,7 persen. Bahkan penerimaan visa diperkirakan mengalami penurunan sekitar 3,54 miliiar dolar AS.

Namun demikian, kehadiran alat pendeteksi COVID-19 buatan Gadjah Mada Electronic Nose atau GeNose C19 bisa menjadi titik balik perbaikan di sektor pariwisata.

“Kami melihat GeNose C19 ini sangat cocok dipakai sebagai metode skrining dalam berbagai destinasi bahkan penunjang fasilitas pariwisata. Dalam upaya pemulihan pariwisata di Indonesia dengan parekraf saya menerapkan metode screening melalui GeNose C19," Kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Jumat (19/2/2021).

Baca Juga: GeNose Akan Dikembangkan, Tim Peneliti Janji Makin Mudah Digunakan 

1. Pemerintah ingin jadikan GeNose sebagai instrumen pemulihan ekonomi

GeNose buatan UGM. Dok: Humas UGM

Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa pemerintah ingin menjadikan GeNose sebagai instrumen pemulihan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata.

"Di sektor pariwisata pun macam-macam bisa di hotelnya, bisa di shopping mall-nya. PCR dan GeNose beda fungsinya, yang satu diagnosis, yang satunya screening. Menteri Perhubungan pun akan menggunakan GeNose pada penumpang di terminal," ujarnya.

Baca Juga: GeNose Bakal Dipakai di Area Pariwisata untuk Pulihkan Ekonomi

Keunggulan GeNose adalah alat deteksi virus dengan hasil tes yang tidak sampai 3 menit dan biaya penggunaan sangat terjangkau. Alat ini merupakan alat elektronik cerdas yang terdiri dari tiga bagian utama yakni sistem sensor, sistem akuisisi data dan sistem pengenalan pola berbasis kecerdasan buatan untuk mendeteksi, membedakan, dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan bau atau aromanya.

Dengan keunggulan tersebut, GeNose diharapkan dapat membangkitkan sektor pariwisata dan mendorong wisatawan mancanegara (wisman) untuk ke Indonesia.

“Kami berharap dalam pendekatan kewaspadaan untuk sektor pariwisata dalam mengscreening wisatawan akan memberikan nilai dan daya fungsi untuk membangkitkan indutri pariwisata agar wisatawan yang datang ke Indonesia terjamin kesehatannya dan kembalipun sehat.” ujar Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Vivi Setyawati.

 

2. Kemenparekraf berharap bisa bangkitkan industri pariwisata

(IDN Times/Imam Rosidin)

Baca Juga: Drop 75 Persen, Turis Asing ke RI Cuma 4,02 Juta Orang sepanjang 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya