3 Pengaruh Kartu Kredit dan Pay Later pada Kredit Skor Pribadi
Kemungkinan pay later juga akan meninggalkan jejak yang sama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah maraknya penggunaan dompet digital alias e-wallet di Indonesia, kini hadir beberapa pilihan metode pembayaran yang memudahkan masyarakat untuk menyesuaikan penggunaannya berdasarkan kebutuhan. Salah satu pilihan pembayaran yang sedang populer saat ini adalah pay later, sistem pembayaran baru yang digandrungi masyarakat selama pandemik, karena prosesnya yang mudah dan praktis.
Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit Yohanes Abimanyu mengatakan, walaupun masih tergolong baru, penggunaan pay later di Indonesia sepanjang 2021 mencapai 27 persen berdasarkan Fintech Report dari DSResearch. Sementara itu, pengguna kartu kredit masih tergolong rendah yaitu 6 persen.
"Pada dasarnya, pay later dan kartu kredit memiliki prinsip yang serupa dan dapat berdampak pada kredit skor pribadi jika tidak digunakan dengan bijak," kata Abimanyu dalam keterangan tertulis, yang dikutip Sabtu (19/3/2022).
Berikut ini adalah tiga poin mendasar yang perlu kamu perhatikan saat akan mengajukan atau sedang menggunakan kartu kredit dan pay later:
Baca Juga: Agar Tak Menyesal, Ketahui 5 Risiko Pakai Pay Later
1. Semakin tinggi kredit skor, semakin besar peluang diterimanya pengajuan kartu kredit atau pay later
Seringkali calon debitur telah melewati proses yang panjang, tapi pengajuan kartu kreditnya ditolak tanpa mengetahui alasannya secara detail. Salah satu penilaian paling mendasar yang diterapkan oleh lembaga keuangan untuk menyetujui pengajuan kredit adalah dengan mengecek kelayakan debitur melalui kredit skoring.
Poin yang tersedia di MyIdScore menampilkan mulai dari angka 250 hingga 900. Makin tinggi skor, maka makin rendah risiko kredit dan makin besar kemungkinan kredit disetujui. Jika memiliki skor di atas angka 650, itu artinya termasuk dalam kriteria yang bagus dan aman.
Abimanyu menjelaskan bagaimana pengajuan kartu kredit atau pay later dapat disetujui. Menurutnya lembaga keuangan akan lebih mudah menyetujui pengajuan fasilitas pendanaan jika nasabah memiliki kredit skor yang tinggi atau riwayat kredit yang baik.
"Pada umumnya, nasabah yang tergolong high risk atau kredit skor rendah, akan lebih sulit memperoleh persetujuan dibanding nasabah low risk. Oleh karena itu, sebaiknya kita menjaga kredit skor dan riwayat kredit sejak dini, supaya mempermudah perencanaan keuangan di masa mendatang,“ katanya menjelaskan.
Baca Juga: Mengenal Gesek Tunai Kartu Kredit dan Mengapa Dilarang BI