TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Klaim di Bidang Infrastruktur dalam Laporan Setahun Jokowi-Ma'ruf

Apa saja pencapain Jokowi dalam setahun terakhir?

Tol Malang-Pandaan saat diresmikan Presiden Jokowi. IDN Times/Alfi Ramadana

Jakarta, IDN Times - Senin, 20 Oktober 2020, menandai genap satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Saat pelantikan, Jokowi menjanjikan lima prioritas bidang, salah satunya infratruktur. Dia berjanji membangun infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi.

"Yang mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat," kata Jokowi dalam pidatonya saat pelantikan tahun lalu di DPR RI.

Berikut ini adalah empat poin penting pencapaian Jokowi-Ma'ruf Amin di bidang infrastruktur menurut laporan tahunan yang diterbitkan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia.

1. Kejar ketertinggalan infrastruktur global

Ilustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Poin pertama dalam sektor infrastruktur adalah ketersediaan infrastruktur untuk mempercepat ekspansi ekonomi. Laporan Tahunan yang dirilis pemerintah itu melaporkan stok infrastruktur Indonesia terhadap PDB naik drastis.

Pada tahun 2015, nilai stok infrastruktur Indonesia angkanya 35 persen. Dalam kurun waktu empat tahun naik 8 persen. "Angka ini akan terus digenjot mengejar ketertinggalan standar global minimal sebesar 70 persen," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

2. Infrastruktur memangkas biaya logistik

Ilustrasi tol dalam kota, JPO (IDN Times/Sunariyah)

Moeldoko mengatakan meskipun investasi infrastruktur masih jauh tertinggal, Pemerintah mempercepat ketersediaan infrastruktur konektivitas untuk menurunkan biaya
logistik dan memberikan kemudahan bagi rakyat menuju fasilitas sosial dasar.

"Daerah-daerah yang dulu terpisah kini telah tersambung. Peringkat konektivitas infrastruktur kita membaik," ujarnya.

Meski begitu masih ada pekerjaan rumah (PR) yang tersisa , yakni menurunkan biaya logistik.

Moeldoko mengakui biaya logistik Indonesia saat ini masih 23,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini masih tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.

3. Membuka wilayah terisolir melalui udara

IDN Times/Candra Irawan

Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau sehingga membuat banyak daerah yang sulit diakses. Akibatnya daerah terluar, terisolasi dan tertinggal, serta membutuhkan biaya mahal untuk lalu-lintas orang dan barang.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, Moeldoko mengatakan terlah terjadi penurunan 44,85 persen harga rata-rata lima bahan pokok setelah Jembatan Udara dibangun.

"Pemerintah terus mengupayakan kemudahan akses dengan membangun jembatan udara. Upaya ini akan menurunkan jurang perbedaan atau disparitas harga barang sehingga perekonomian berangsur tumbuh," katanya.

Baca Juga: Evaluasi Setahun Jokowi, Begini Realisasi Kinerja Bidang Infrastruktur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya