TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesalahan Utama yang Harus Dihindari Saat Investasi Emas 

Kamu pernah melakukannya? Yuk perbaiki dari sekarang

Ilustrasi Emas. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Emas merupakan salah satu investasi yang paling aman alias punya resiko yang kecil. Meski tidak menghasilkan keuntungan secara cepat seperti investasi lainnya, harga emas selalu naik setiap tahunnya loh.

Misalkan saja, berdasarkan data Logam Mulia, harga emas pada 24 Agustus 2018, atau 3 tahun lalu sebesar Rp656 ribu per gram. Sekarang, harga emas sudah mencapai Rp953 ribu per gram.

Co-Founder dan CMO IndoGold, Indra Sjuriah mengatakan investasi emas kini sangat mudah karena banyak platform yang menyediakan transaksi emas secara online.

"Namun di balik kelebihannya, investor emas perlu dibekali pemahaman seputar investasi emas," kata Indra dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8/2021).

Ada 5 kesalahan utama dalam berinvestasi emas secara online yang patut dihindari untuk memperoleh keuntungan yang maksimal sehingga dapat mencapai tujuan keuangan. Apa saja?

Baca Juga: 5 Investasi yang Bisa Kamu Lakukan Selagi Masih Muda, Gak Hanya Emas

1. Cash flow yang masih berantakan

Perhiasan emas di salah satu toko emas di Pasar Aceh (IDN Times/Saifullah)

Kesalahan paling umum dilakukan investor pemula adalah cash flow yang tidak tertata dengan baik. Cash flow merupakan kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki oleh bisnis, institusi, atau individu. Hal ini termasuk aspek yang sangat krusial dalam berinvestasi, termasuk investasi emas.

Sebelum memulai investasi, sebaiknya kamu melakukan pengelolaan keuangan pribadi secara efektif dan efisien, sehingga dapat memiliki cash flow yang positif.

"Jika cash flow dalam keadaan sebaliknya, kamu tidak dapat melakukan investasi emas secara rutin atau bahkan berinvestasi menggunakan ‘uang panas’," kata Indra.

Baca Juga: Airlangga Targetkan Investasi Rp1.200 Triliun Masuk RI di 2022

2. Tidak menentukan tujuan investasi

Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Mendapatkan untung sebanyak-banyaknya merupakan salah satu tujuan utama para investor. Memang tidak salah, tetapi arti dan manfaat investasi jauh lebih besar dari mengejar cuan saja. Tanpa memiliki tujuan investasi, keuntungan yang ingin kamu capai akan lebih sulit untuk digapai. Aspek tersebut berguna dalam menentukan seberapa besar risiko investasi yang sanggup kamu ambil dan akan menjadi kiblat kamu selama berinvestasi.

"Selain itu, dengan adanya tujuan investasi, kamu dapat dengan mudah menentukan periode investasi serta besaran dana yang dibutuhkan secara rutin untuk mencapai tujuan tersebut," ujar Indra.

3. Memilih platform digital penyedia investasi emas online yang tidak kredibel

Ilustrasi Emas (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam berinvestasi emas secara online, kamu harus memperhatikan aspek legalitas dari penyedia platform digital tersebut. Pemilihan platform digital yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat membantu kamu untuk tetap berinvestasi dengan aman.

"Salah satu platform digital untuk investasi emas yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK adalah IndoGold. Terlebih, IndoGold juga bekerja sama dengan layanan pembayaran digital terpercaya, ShopeePay," kata Indra.

4. Investasi emas untuk jangka pendek

Ilustrasi Penurunan Harga Saham (IDN Times/Arief Rahmat)

Mempergunakan emas sebagai investasi jangka pendek merupakan hal yang tidak disarankan. Meskipun harga emas cenderung naik dalam kurun waktu yang panjang, namun harga emas mengalami fluktuasi dalam jangka pendek karena emas sebagai komoditas diperdagangkan.

Menurut Indra, harga emas cenderung bersifat fluktuatif karena dipengaruhi berbagai faktor, seperti tingkat suku bunga dan kondisi perekonomian.

"Oleh karena itu, investasi pada instrumen ini akan lebih menguntungkan apabila diaplikasikan dalam periode jangka panjang, yaitu minimal 5 tahun," ucapnya.

Baca Juga: 3 Tips Investasi Reksa Dana buat Investor Pemula

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya