TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Harus Diperhatikan saat Ingin Berjualan di NFT, Simak Nih!

Bukan sekadar unggah gambar dan dapat uang

ilustrasi NFT (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Non-fungible token atau NFT kini menjadi salah satu fenomena yang sering dibicarakan di masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari kesuksesan seorang pemuda bernama Sultan Gustaf Al Ghozali alias Ghozali Everyday yang meraup cuan hingga miliaran rupiah dalam waktu singkat.

Banyak masyarakat yang akhirnya mengunggah atau posting berbagai gambar mereka demi bisa mendapatkan keuntungan yang besar seperti Ghozali.

Nyatanya, untuk bisa sukses berjualan di marketplace NFT tidak semudah itu. Sebuah percakapan di Twitter Space yang digagas oleh Third World Whales (3WW) @thirdworldwhale pada Kamis, 10 Februari 2022 membahas bagaimana bisnis NFT ini.

Yuk simak apa saja yang perlu kamu persiapkan untuk bisa sukses berjualan NFT.

Baca Juga: Ghozali NFT Bikin Heboh, Tapi Bisnismu Juga Bisa Heboh Lewat 5 Hal Ini

1. Sifat unik dari NFT

NFT milik akun karafurunft (Instagram.com/karafurunft)

Akun @sweettoothnft sebagai salah satu pembicara dalam acara tersebut mengatakan, dasar dari NFT adalah meme. Ada tiga aturan yang perlu diingat, pertama, NFT meledak karena sifatnya tidak biasa, kedua karena unik, dan ketiga relevan untuk jangka waktu tertentu yang ditentukan.

"Jadi ketika itu menjadi meme ya seperti itu. Tidak ada kelanjutannya dan turunannya seperti apa. Karena meme itu akan selalu kita ingat," kata @sweettoothnft.

2. NFT yang kamu jual harus punya keunikan

NFT Monkey Kingdom (monkeykingdom.io)

Kedua, menurut pembicara lain yakni @gradyedbert NFT yang kita unggah untuk dijual harus memiliki unique selling point (USP) atau keunikan. Ghozali misalnya, dia mengunggah swafotonya setiap hari. Hal itu kemudian menjadi keunikan dari NFT yang ia jual.

"Kita cari unique selling point kita apa. Kalau orang collect NFT sendiri karena gak punya barang untuk diingat-ingat dan lihat di kamar atau rumahnya. Selain lihat secara digital juga bisa reallife," ucapnya.

Baca Juga: Pakar Ekonomi Syariah Unair Sebut NFT Diperbolehkan Asal Hati-hati

3. Cari kenalan dan gabung komunitas NFT

Karya NFT Dona Prayogo, penjual NFT asal Lampung Tengah. (Instagram/@elevencreativee)

@gradyedbert juga mengatakan hal paling penting jika kamu mau membuat NFT adalah dengan 'nyemplung' di dunia NFT serta punya komunitas yang suportif.

"Gak cuma sekadar punya art bagus mau buat token, tapi kita gak tahu buat token apa, tujuan NFT apa. Jadi mesti ada tujuan yang jelas dan komunitas yang supportif dan dukung kita," katanya.

Akun @sweettoothnft menambahkan, dengan masuk komunitas NFT, berkenalan dan bersosilisasi, kamu nantinya akan mendapat dukungan dari mereka. Sebab, orang-orang dari komunitas itu sendiri yang akan membeli NFT kamu.

"Kalau kamu gak tahu orang-orang itu dan gak dapat backing dari mereka, kebanyakan komunitas gak akan dukung proyek kamu. Untuk dapat orang-orang ini tertarik sama kamu, mereka harus tahu track record kamu. Dan sebagai komunitas mereka akan beli NFT itu," kata @sweettoothnft.

"Komunitas itu penting banget. Gak mungkin bikin NFT, gak kenal siapa2 dan bisa jualan," kata akun @cipcity menambahkan.

4. Mau banyak belajar

Ilustrasi kerja redaksi di saat physical distancing (IDN Times/Uni Lubis)

Akun @ArnoldPoernomo mengatakan kunci sukse berbisnis NFT adalah mau belajar dan banyak bertanya. @gradyedbert menambahkan bahwa ia bisa menghabiskan 12 jam di depan komputernya untuk membangun proyek NFT.

"(NFT) makan waktu dan energi banyak, minimal 12 jam depan komputer, pusingin proyek, engagement. Perjuangan banyak, gak se-simple punya barang bagus, gaet orang terkenal dan jualan, gak seperti itu. Kita sampai mau sakit-sakitan juga ada," katanya.

Baca Juga: Ini Kunci untuk Terjun ke NFT, Jangan Asal Ikut-Ikutan!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya