TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Virus Corona, Kucuran Investasi dari Tiongkok Bisa Raib Rp6,9 T

Cuma dalam waktu 2 bulan angka potensi hilangnya bisa segitu

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (IDN Times/Shemi)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia berpotensi kehilangan investasi dari Tiongkok sebesar US$500 juta atau Rp6,9 triliun, berdasarkan kurs hari ini Rp13.828 per dolar AS. Hal itu dengan asumsi virus corona terbaru COVID-19 terus mewabah hingga dua bulan. 

"Investasi di Sulawesi kira-kira US$5 miliar dolar. Itu kalau dua bulan berjalan kita bisa kehilangan kira-kira US$500 juta," kata Luhut dalam rapat koordinasi BKPM di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (20/2).
 

Baca Juga: Ekonomi Global Melemah, Jokowi Andalkan Investasi Ketimbang Ekspor

1. Investasi dipastikan tetap berjalan

ilustrasi investasi. IDN Times/Arief Rahmat

Meski demikian, Luhut memastikan investasi dari Tiongkok tetap berjalan. Hanya saja, untuk pengiriman barang dari Tiongkok masih tertunda. 

"Kalau dari Amerika masih jalan. Ke sini ada penyesuaian schedule-nya. Dalam 2 minggu ke depan sudah bisa," ujar Luhut. 

2. Berpengaruh besar ke impor dan produksi tekstil Indonesia

IDN Times/Debbie Sutrisno

Luhut mengatakan Tiongkok mempunyai pengaruh besar terhadap perekonomian dunia yakni 18 persen. Angka itu menurutnya lebih tinggi tinggi dibanding tahun 2003 sebesar 4 persen saat Tiongkok diserang virus SARS, atau hampir 5 kali lipat dalam waktu 17 tahun.

"Tentu ini punya dampak yang besar ke impor kita," katanya.

Ia khawatir, jika masalah virus corona tidak kunjung selesai, maka industri di Indonesia seperti tekstil akan terancam. "Karena banyak bahan diimpor dari Tiongkok dan kita tidak berproduksi (tanpa bahan yang diimpor tersebut)," ujarnya.

Baca Juga: Virus Corona Bikin BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya