Amartha Fintek Milik Stafsus Millennial Jokowi yang Kena Tegur Istana
Suratnya bernuansa korup, tapi fintechnya punya catatan baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Andi Taufan Garuda Putra menuai kritik terkait surat yang ditujukan ke para camat untuk mendukung program relawan desa lawan COVID-19. Surat tersebut dituding bernuansa korupsi karena penyalahgunaan kekuasaan.
Surat itu berisi Informasi bahwa PT Amartha Mikro Fintek, perusahaan yang dipimpin Andi, akan memberi edukasi kepada warga terkait COVID-19 dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) di Puskesmas.
"Yang bersangkutan sudah ditegur keras dan sudah meminta maaf secara terbuka juga melalui surat yang sudah diviralkan," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian pada Selasa (14/4).
Terlepas dari kesalahan Andi menyalahgunakan kekuasaan, PT Amartha termasuk salah satu fintech yang sukses. Berikut ini adalah profil singkat Amartha Fintek.
Baca Juga: Lewat Progam Pengentasan Kemiskinan Desa, Amartha Raih Penghargaan
1. Didirikan 10 tahun lalu
Dalam siaran pers yang diterima IDN Times, PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha didirikan pada 2010 sebagai Lembaga Keuangan Mikro. Pada tahun 2016 Amartha bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial terpercaya yang kini telah memiliki izin usaha di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Visinya adalah mewujudkan kesejahteraan merata bagi kita, Indonesia. Dimulai dengan layanan peer to peer lending, Amartha menghubungkan pendana di kota dengan para perempuan pelaku usaha mikro di desa melalui teknologi.
Baca Juga: Beredar Surat Stafsus Jokowi Minta Camat Dukung Program Perusahaannya
Baca Juga: Teguran Keras Istana ke Stafsus Presiden Andi Taufan