TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahlil ke Investor: Jangan Enak di Lo, Gak Enak di Gue

Pastikan forum G20 untuk perkuat posisi tawar Indonesia

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) melakukan pertemuan dengan Chairman Foxconn Young Liu dan CEO Gogoro Horace Luke pada kunjungan kerja ke Taipei Jumat siang (22/10/2021) untuk menindaklanjuti minat investasi industri baterai listrik dan kendaraan listrik. ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyindir investor luar negeri yang mau berinvestasi di Indonesia dengan membawa teknologi maju, namun tidak enggan berkolaborasi dengan pengusaha Indonesia.

Bahlil mencontohkan terkait pajak karbon, di mana orang Eropa ingin Indonesia berinvestasi di sektor kehutanan namun dilarang untuk memotong pohon atau kayu.

"Oke kita gak boleh potong kayu gak apa. Investasi di kehutanan akan terkoreksi. Tapi negara yang butuh karbon juga harus mau investasi di Indonesia. Ruang ini yang harus dimainkan (di forum G20) agar semua dapat manfaat dan mau berkorban. Jangan enak di lo, gak enak di gue, gak boleh," kata Bahlil dalam acara Inauguration Trade, Investment, and Industry Working Group (TWIIWG), Selasa (8/2/2022).

Baca Juga: Bahlil Bidik Investasi Rp250 Triliun dari Ajang TIIWG G20

1. Indonesia tak boleh menyerahkan sumber daya alamnya begitu saja

Ilustrasi hutan hujan yang menjadi habitat kupu-kupu sayap kaca (unsplash.com/Milk-Tea)

Awalnya, Bahlil menyinggung terkait banyaknya investor dari luar negeri membawa teknologi teranyar dan ingin berinvestasi di Indonesia. Bahlil mengatakan sumber daya alam di Indonesia tidak bisa diabaikan begitu saja. Untuk itu ia kerap menyuarakan kolaborasi antara investor asing dengan pengusahan nasional di daerah.

"Tapi kita tidak boleh merelakan sumber daya alam kepada orang yang menguasai teknologi tanpa ada hitungan-hitungan ekonomi yang baik," ucapnya.

2. Pastikan forum G20 untuk perkuat posisi tawar Indonesia

Ilustrasi G20 (g20-indonesia.id)

Dengan hadirnya forum G20 ini, Bahlil mengatakan pentingnya pemerintah untuk membuat regulasi yang saling menguntungkan (win-win solution) bagi investor dan Indonesia sendiri. Ia pun berjanji menjadikan forum G20 ini kesempatan baik untuk para pengusaha nasional maupun daerah untuk unjuk gigi.

"Jadi jangan ada persepsi dengan forum G20 kemudian seolah-olah swasta nasional akan diabaikan, itu tidak benar. Ini jusrtu peluang tepat untuk kita memaksa penguasaha di luar Foregin Direct Investment untuk berkolaborasi dengann posiitf, bukan negatif," katanya memaparkan.

Baca Juga: Bahlil: Gili Trawangan Dikuasai Perusahaan Swasta 30 Tahun 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya