Bahlil ke Investor: Jangan Enak di Lo, Gak Enak di Gue
Pastikan forum G20 untuk perkuat posisi tawar Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyindir investor luar negeri yang mau berinvestasi di Indonesia dengan membawa teknologi maju, namun tidak enggan berkolaborasi dengan pengusaha Indonesia.
Bahlil mencontohkan terkait pajak karbon, di mana orang Eropa ingin Indonesia berinvestasi di sektor kehutanan namun dilarang untuk memotong pohon atau kayu.
"Oke kita gak boleh potong kayu gak apa. Investasi di kehutanan akan terkoreksi. Tapi negara yang butuh karbon juga harus mau investasi di Indonesia. Ruang ini yang harus dimainkan (di forum G20) agar semua dapat manfaat dan mau berkorban. Jangan enak di lo, gak enak di gue, gak boleh," kata Bahlil dalam acara Inauguration Trade, Investment, and Industry Working Group (TWIIWG), Selasa (8/2/2022).
Baca Juga: Bahlil Bidik Investasi Rp250 Triliun dari Ajang TIIWG G20
1. Indonesia tak boleh menyerahkan sumber daya alamnya begitu saja
Awalnya, Bahlil menyinggung terkait banyaknya investor dari luar negeri membawa teknologi teranyar dan ingin berinvestasi di Indonesia. Bahlil mengatakan sumber daya alam di Indonesia tidak bisa diabaikan begitu saja. Untuk itu ia kerap menyuarakan kolaborasi antara investor asing dengan pengusahan nasional di daerah.
"Tapi kita tidak boleh merelakan sumber daya alam kepada orang yang menguasai teknologi tanpa ada hitungan-hitungan ekonomi yang baik," ucapnya.
Baca Juga: Bahlil: Gili Trawangan Dikuasai Perusahaan Swasta 30 Tahun