Begini 4 Fase yang Harus Dilakukan Sebelum hingga Selesai Bencana
Fase ini tertuang dalam MKK Kemenpar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mulai menyosialisasikan Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK). Kemenpar akan memulai proyek ini dengan tiga daerah perwakilan yang menjadi pilot project yakni Nusa Tenggara Barat (NTB) mewakili daerah Indonesia Timur, Jawa Barat mewakili daerah Tengah dan Riau mewakili Timur.
Ketiga provinsi tersebut akan mendapat sosialisasi selama sebulan dan akan menjadi benchmark bagi wilayah lain untuk mengembangkan MKK.
"Itu (MKK) sudah terjadi, yang sudah terjadi. Itu yang kita jadikan pedoman. Mungkin sebulan ini selesai ketiga pilot project," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jakarta Pusat, Senin siang (9/9).
Lalu, bagaimana MKK ini bekerja? Berikut penjelasan Kepala Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kemenpar Guntur Sakti yang juga berperan sebagai Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC).
Baca Juga: Menpar: Hati-hati Menetapkan Status Bencana!
1. Fase kesiapsiagaan
Fase ini merupakan fase ketika kinerja ekosistem pariwisata berjalan secara normal dan berada pada tahapan prakrisis ketika dilakukan upaya kesiapsiagaan dan mitigasi
krisis.
Apa saja yang dilakukan?
Pertama adalah menyiapkan dokumen rencana aksi kesiapsiagaan dan mitigasi. Kedua tindakan mitigasi krisis mencakup inventarisasi, koordinasi, sinkronisasi, implementasi, evaluasi. Selanjutnya, menyusun pola penanganan fase tanggap darurat dan pemulihan. Keempat, peningkatan kapasitas SDM.
Kelima, membentuk dan mengelola jejaring dengan pelaku kepentingan. Keenam, menyiapkan dan mengalokasikan anggaran. Tujuh, mengkoordinasikan penggunaan perlengkapan dan peralatan dengan unit kerja lain. Delapan, mengelola dokumentasi informasi dan pengetahuan terkait MKK. Terakhir, mengelola data terkait ekosistem
pariwisata.
Baca Juga: MKK, Program Baru Kemenpar untuk Tekan Kerugian Akibat Bencana