TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar Perusahaan yang Berinvestasi Baterai Listrik di Indonesia

Indonesia punya potensi besar di industri baterai listrik

Mobil hybrid BMW i8. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Melimpahnya nikel di Indonesia membuat pemerintah menatap baterai kendaraan listrik sebagai potensi baru dalam sektor pertambangan. Hal itu dibuktikan dengan peletakan batu pertama alias grounbreaking pembangunan pabrik industri kendaraan listrik PT HKML Baterai Indonesia di Karawang, Jawa Barat pada 15 September lalu.

Pabrik ini hasil garapan bersama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution yang disaksikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan menjadi pabrik baterai listrik pertama di Asia Tenggara.

Selain Hyundai dan LG, ada sejumlah nama besar perusahaan yang pernah dan masih coba didekati Indonesia untuk menggarap baterai mobil listrik di Indonesia, siapa saja?

Baca Juga: Jokowi: Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama Asia Tenggara Ada di RI

1. Contemporary Amperex Technology (CATL)

PLN Siap Suplai Listrik Tanpa Kedip ke Pabrik Baterai EV Terbesar di ASEAN. (dok. BPMI Setpres/Laily RE)

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan perusahaan asal China, Contemporary Amperex Technology (CATL) akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik. Ia mengklaim CATL akan meletakan batu pertama alias groundbreaking pada Desember 2021 ini.

Nilai investasi yang akan digelontorkan CATL disebut sebesar 5 miliar dolar AS dan bekerja sama dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam yang akan memasok bahan baku pembuatan baterainya.

Baca Juga: Mobil Listrik Datang, SPBU Siap-siap Tergusur  

2. Tesla

Ilustrasi mobil listrik Tesla (www.tesla.com)

Kabar perusahaan Elon Musk bakal berinvestasi di Indonesia ini santer terdengar dari akhir tahun lalu. Tesla pun dikabarkan batal membangun pabrik baterai mobil listrik, namun hal itu dibantah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan pemerintah masih dalam proses pembicaraan dengan Tesla. Ia lalu menyinggung bahwa India diproyeksikan Tesla untuk membangun pabrik mobil listrik baru pada 2025.

Dia optimistis bahwa Tesla akan tetap masuk ke Indonesia. Apalagi, Indonesia adalah penghasil nikel ore terbesar di dunia.

3. Chengxin Lithium

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (dok. Tangkapan Layar Youtube BKPM TV)

Perusahaan ketiga adalah Chengxin Lithium. Pada Kamis, (23/9/2021) perusahaan China ini mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil 65 persen saham dalam proyek lithium senilai 350 juta dolar AS di Indonesia untuk membangun kapasitas produksi di luar negeri.

Dilansir dari ANTARA, pabrik yang akan membuat bahan kimia lithium yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik (EV), akan berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi.

Chengxin mengatakan dalam pengajuan laporannya ke Bursa Efek Shenzhen bahwa Stellar Investment Pte yang didirikan di Singapura akan memegang 35 persen saham sisanya dalam usaha patungan itu, yang dikenal sebagai PT ChengTok Lithium Indonesia.

Baca Juga: Bahlil Ajak Eropa Investasi di Industri Baterai Mobil Listrik RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya