TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dilanda Krisis Batu Bara, Begini Kondisi Terkini PLN

Luhut bilang kini kondisi PLN sudah lebih baik

Ilustrasi PLTU. (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) melaporkan kondisi terkini pembangkit listrik mereka terkait pasokan batu bara yang kian menipis. Mereka harus putar otak untuk memenuhi kebutuhan hari operasi (HOP) untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan independent power producer (IPP) mereka pada Januari.

Untuk solusi jangka pendek dalam memenuhi alokasi pasokan dan ketersediaan transportasi untuk mencapai HOP minimal 15 hari dan HOP minimal 20 hari untuk PLTU yang kritis, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan intervensi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan telah meminta Tim Lintas Kementerian/Lembaga yang berisi Kemenko Marves, Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, dan PLN terkait penyelesaian masalah ini.

"Tim ini untuk segera menyiapkan solusi jangka menengah untuk penyelesaian pasokan batu bara ke dalam negeri untuk pembangkit listrik milik PLN," kata Luhut dalam keterangan tertulis Senin (10/1/2022) malam.

Berikut kondisi PLN terkini seperti yang disampaikan Luhut:

Baca Juga: Cadangan Membaik, Luhut Longgarkan Ekspor Batu Bara

Baca Juga: PLN Kena Krisis Batu Bara, Ini Solusi Erick Thohir

1. Kekurangan pasokan sudah terpenuhi

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Untuk memenuhi kebutuhan HOP PLTU PLN dan IPP pada bulan Januari 2022, sesuai dengan arahan Menteri ESDM yakni akhir bulan minimal 15 HOP dan untuk daerah yang jauh dan kritis diatas 20 HOP diperlukan pasokan batubara sebesar 16,2 juta MT.

Luhut mengatakan kekurangan pasokan sebesar 2,1 juta MT yang kemarin dilaporkan, sudah terpenuhi dari tambahan penugasan Dirjen Minerba pada tanggal 9 Januari 2022 dan akan diselesaikan perikatannya paling lambat 11 Januari 2022.

Baca Juga: Erick Thohir Petimbangkan Tutup PLN Batu Bara

2. Masih ada kekurangan armada untuk mengangkut batu bara

Ilustrasi Tambang Batu Bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Kedua, untuk total kebutuhan armada untuk mengangkut batu bara untuk pemenuhan target HOP di akhir Januari 2022 sebanyak 130 vessel shipment dan 771 tongkang shipment. Dari kekurangan armada sejumlah 18 vessel dan 211 tongkang, telah terpenuhi sejumlah 11 vessel dan 187 tongkang.

"Sisanya masih dalam proses nominasi dan seluruhnya digaransi ketersediaannya oleh INSA, sesuai waktu dan lokasi yang telah ditentukan PLN," kata Luhut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya