TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir: Kalau RI Ekspor Bahan Mentah, Apa Bedanya sama Zaman VOC

Zaman dulu VOC ambil rempah, sekarang hasil tambang

Menteri BUMN memberikan keterangan saat Peringatan Hari Santri Nasional dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah di Istana Negara pada Jumat (22/10/2021). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan Indonesia akan menyetop ekspor ekspor raw material atau bahan mentah secara bertahap. Menurut Erick, jika Indonesia terus mengekspor bahan mentah, tidak ada bedanya Indonesia sekarang dengan ketika dijajah Belanda.

"Jadi apa bedanya zaman dulu waktu VOC datang ke sini, mencari pala dan rempah, hari ini juga sama, sumber daya alam kita harus dibuka," kata Erick dalam Orasi Ilmiah bertema Globalization and Digitalization: Strategi BUMN Pasca Pandemi, Sabtu (27/11/2021).

Baca Juga: Erick Thohir Beri Isyarat Pertahankan Garuda Meski Berdarah-darah

Baca Juga: Luhut Mau Indonesia Genjot Peran Regional dan Global lewat KTT G20

1. Jokowi tolak tanda tangani rantai suplai pertambangan di G20

Keterangan pers Presiden Jokowi usai tinjau lokasi KTT G20 pada Jumat (8/10/2021). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Kebijakan menyetop ekspor ekspor barang mentah itu kata Erick salah satunya ditunjukkan oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dalam KTT G20 Roma. Di sana Jokowi menolak menandatangi supply chain atau rantai suplai pertambangan.

"Bapak Presiden tidak mau tanda tangan waktu di G20 mengenai supply chain, kenapa? Salah satunya bahwa kita ditekan hanya membuka bahwa industri pertambangan kita harus dikirim sebanyak-banyaknya ke negara lain," ungkap Erick.

Baca Juga: Tegas! Jokowi Sebut RI Akan Setop Ekspor Bahan Mentah

2. Indonesia harus gunakan sumber daya alamnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sendiri

Ilustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Eks Presiden Inter Milan ini mengatakan Indonesia harus memanfaatkan sumber daya alamnya sendiri untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Kebijakan menyetop ekspor ekspor barang mentah disebutnya bukan berarti Indonesia anti asing.

"Kita tidak anti asing, tapi sudah sewajarnya sumber daya alam kita harus dipakai untuk pertumbuhan ekonomi kita yang sebesarnya. Market kita harus dipakai untuk pertumbuhan ekonomi bangsa kita sebesarnya," kata Erick.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya