Grab Minta CEO-nya Jadi Bos Seumur Hidup Saat Merger dengan Gojek
Grab juga minta syarat lain untuk merger dengan Gojek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Grab meminta pendiri mereka, Anthony Tan menjadi "Bos seumur hidup" secara de facto saat merger dengan pesaing utama mereka Gojek nanti.
Nikkei Asia melaporkan bahwa salah satu sumber mengatakan Grab juga membahas sejumlah klausul seperti siapa yang dapat menunjuk, dan dalam kondisi apa, CEO (grup) baru jika (Anthony Tan) meninggal.
"Grab juga mencari beberapa klausul lain sebagai syarat untuk merger, termasuk memberi Tan hak suara yang cukup besar di perusahaan, hak veto atas keputusan dewan, serta memiliki pengaruh atas kompensasinya sendiri," tulis Nikkei Asia yang dilansir pada Minggu (27/12/2020).
Jika tuntutan tersebut disetujui, maka akan memberi Anthony Tan kekuasaan yang signifikan atas entitas kedua perusahaan.
Baca Juga: Dikabarkan Bakal Merger, Begini Tanggapan Gojek dan Grab
1. Kekhawatiran investor dari permintaan bos seumur hidup Grab
Selain itu muncul kekhawatiran di antara beberapa investor karena mereka mungkin akan membatalkan daftar publik (public listing) potensial di masa mendatang karena masalah tata kelola.
Nikkei Asia mengatakan bahwa Grab baru-baru ini bergerak untuk mengklarifikasi kepada investor yang bersangkutan bahwa proposalnya telah disalahartikan selama negosiasi dan bahwa entitas yang digabungkan akan dijalankan dengan cara yang sesuai dengan peraturan IPO.
Baca Juga: Menanti Perkawinan 2 Unicorn: Gojek Masih Abu-abu, Grab Pede Memimpin