Ini Beda Dana Pengeluaran untuk IMF Versi Pemerintah dan Oposisi
Jadi mana yang bener nih angkanya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Baru-baru ini koalisi calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyoroti besarnya dana yang dikeluarkan pada pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank di Bali pada 12-14 Oktober 2018.
Besarnya dana yang dikeluarkan untuk IMF lalu menjadi sorotan. Tidak hanya dari kubu oposisi, namun dari kubu pemerintah juga terdapat perbedaan pernyataan mengenai besarnya pengeluaran dana untuk IMF ini.
Dubes Indonesia untuk Polandia Peter F Gontha juga mempertanyakan simpang-siur pemberitaan mengenai besarnya dana IMF ini. Dalam postingannya di Facebook, Peter menuliskan ada beberapa versi dana yang dikeluarkan untuk pertemuan di Bali itu.
“Saya baru mengerti mengapa Agus Sutrisna total anggaran simpang siur!!! Satu bahasa dong semua!!” kritik Peter seraya merinci perbedaan dana IMF itu.
Baca Juga: Aliansi Rakyat di Denpasar Adakan Even Tandingan IMF-WB
1. Ketua Pelaksana Harian IMF sebut dana IMF Rp855 miliar
Pada Jumat (11/5), Ketua Pelaksana Harian Annual Meeting IMF-World Bank Susiwidjiono mengatakan pemerintah telah mengalokasikan dana anggaran sekitar Rp 855,5 miliar. Anggaran tersebut adalah jumlah pagu atau batas tertinggi anggaran, yang dianggarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari 2017 dan 2018.
"Akhirnya di 2017, kita sudah sepakati di beberapa kontrak untuk 2017 dan 2018. Untuk 2017, kontrak sebesar Rp 10,4 miliar. Dari pagunya Rp 45,4 miliar, realisasinya Rp 10,4 miliar. 2018, pagunya Rp 810 miliar, kontraknya Rp 556 miliar. Jadi kalau kita total 2017, 2018, pagunya Rp 855,5 miliar. Sementara kontrak dan realisasi itu kira-kira Rp 566,9 miliar. Apakah angkanya masih terus seperti ini? Kita masih diskusi terus nih," jelas Susi.
Baca Juga: Koalisi Prabowo-Sandi Minta Dana IMF Dialihkan untuk Bencana