TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamu Tidak Menikmati Infrastruktur Sekarang, Tapi 5-20 Tahun Lagi 

Lalu buat apa banyak dibangun dari sekarang?

Ilustrasi Infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pernah gak sih kamu berpikir apa untungnya membangun infrastruktur. Apa manfaatnya buat kita sekarang ini? 

Presiden Joko 'Jokowi' Widodo membenarkan kebingungan kamu itu. Ia mengatakan kamu tidak akan menikmati hasil pembangunan infrastruktur dalam waktu dekat ini. 

"Ini (infrastruktur) pekerjaan besar dan belum kelihatan langsung. 5 sampai 20 tahun mendatang (baru bisa dinikmati). Gak tampak sekarang," kata Jokowi di Menteng, Jakarta, Kamis (14/11).

Lalu apa yang dapat kita nikmati dari pembangunan infrastruktur setelah waktu yang panjang itu? 

Baca Juga: BKPM: Pembangunan Infrastruktur Tingkatkan Investasi di Luar Jawa

1. Demi bersaing dengan negara lain

IDN Times/Shemi

Berdasarkan data World Economic Forum, Indonesia menempati posisi 50 dengan skor 64,6 dari kategori persaingan global. Kita masih kalah sama beberapa negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. 

Pembangunan infrastruktur ini diyakini Jokowi dapat memajukan daya saing Indonesia di tingkat dunia. 

"Infrastruktur dibangun karena ini fondasi untuk berkompetisi dengan negara lain," ucap eks Gubernur DKI Jakarta ini. 

2. Infrastruktur dapat mendongkrak perekonomian Indonesia

IDN Times/Arief Rahmat

Pemerintah juga banyak membangun infrastruktur di luar Pulau Jawa. Kenapa demikian? Pasalnya Indonesia cenderung Jawasentris, alias terlalu bergantung sama Pulau Jawa dalam perekonomiannya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa mencapai 5,56 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang cuma 5 02 persen di kuartal III 2019. Porsinya bahkan mencapai 59,15 persen, lebih dari setengah perekonomian Indonesia. 

Kalau dibandingkan dengan Indonesia Timur, angkanya sangat jomplang. Misalkan Pulau Maluku dan Papua pertumbuhan ekonominya tercatat negatif sebesar 7,43 persen, kontribusinya ke PDB pun cuma 2,27 persen. 

Salah satu cara untuk mengatasi ketimpangan sosial ini adalah dengan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Karena itu perlu pemerataan. Rencana ini sudah dimulai sejak zaman Presiden Soekarno. 5 tahun lalu kita mulai kaji ibu kota negara," ujar Jokowi. 

3. Perbaikan distribusi logistik dan produksi di daerah

IDN Times/Arief Rahmat

Masih berhubungan dengan nomor 2, secara detail, pembangunan infrastruktur juga akan menghubungkan jaringan logistik dan sentra produksi di tiap daerah. Jokowi mencontohkan ketika masyarakat Papua yang harus berjalan kaki selama 4 hari 4 malam dari Wamena ke Nduga demi berobat. 

"Begitu ada jalan dari Pekerjaan Umum, hanya 4-6 jam. Jadi kalau ada yang sakit gak selama tadi (4 hari 4 malam)," katanya. 

Tidak cuma itu saja. Dengan adanya pembangunan jalan, pelabuhan, bandara di tempat wisata pastinya akan semakin meningkatkan daya tarik tempat wisata tersebut dan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. 

Baca Juga: Kementerian PUPR Sentil BUMN yang Masih Garap Infrastruktur Kecil

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya